CILEGON,iNewsCilegon.id - Kuliner tradisional seringkali menjadi jejak sejarah dan identitas suatu daerah. Gipang adalah salah satu jajanan tradisional yang menjadi kebanggaan Kota Baja Cilegon, menghadirkan rasa yang khas dan menggugah selera dengan setiap gigitannya.
Cara pembuatannya yang unik serta beragam varian rasanya menjadikan Gipang sebagai camilan yang tak hanya mengisi perut, tetapi juga hati para penikmatnya.
Gipang adalah karya seni kuliner yang dihasilkan melalui kombinasi sederhana, namun menghasilkan kelezatan luar biasa.
Bahan dasarnya adalah ketan putih yang lembut dan kenyal, kemudian dipadukan dengan selai kacang yang gurih.
Proses pembuatannya membutuhkan ketelitian dan keahlian tangan para pengrajin yang telah mewarisi resep turun temurun.
Setelah ketan dimasak dengan cara khusus, biasanya dengan menggunakan cetakan yang khas, mereka membentuk ketan menjadi lapisan-lapisan yang menyerupai wafel.
Kemudian, selai kacang dioleskan di antara lapisan-lapisan ketan tersebut. Hasilnya adalah jajanan manis dengan tekstur yang kontras, antara kenyalnya ketan dan gurihnya selai kacang.
Salah satu tempat produksi Gipang yang paling ikonik di Kota Cilegon adalah "Toko Tiga Bunda." Toko ini telah berproduksi sejak tahun 2007 dan menjadi langganan bagi pecinta Gipang.
Terletak di Kampung Palas Kota Cilegon, usaha rumahan ini buka setiap hari untuk memenuhi keinginan pelanggan setianya.
Toko Tiga Bunda menyediakan berbagai varian Gipang, mulai dari Gipang lapis 1 dengan ketan putih dan selai kacang hingga Gipang dengan kombinasi ketan putih dan hitam dilengkapi dengan selai kacang.
Harga Gipang di Toko Tiga Bunda juga beragam, sehingga sesuai dengan berbagai anggaran, dimulai dari 30 hingga 100 ribu rupiah.
Gipang tidak hanya menjadi cemilan lezat, tetapi juga bagian dari warisan budaya dan kuliner yang patut dijaga.
Dengan proses pembuatan yang memerlukan keahlian khusus dan citarasa yang unik, Gipang terus memikat hati mereka yang mencari kenikmatan kuliner tradisional Kota Baja Cilegon.
Setiap suapan Gipang mengajak kita untuk merenung sejenak, menghargai kekayaan kuliner tradisional, serta melibatkan diri dalam menjaga warisan kuliner yang unik dan tak terlupakan.
Editor : M Mahfud