get app
inews
Aa Text
Read Next : Rumah Lansia Terhimpit Hotel, Jalan Masuk Lewat Comberan

Tusuk Anaknya Sebanyak 20 Kali Ibu di Bekasi Idap Skizofrenia, Penyakit Apa itu?

Sabtu, 09 Maret 2024 | 14:43 WIB
header img
SNF, seorang ibu di Bekasi yang tega menusuk anaknya berusia 5 tahun sebanyak 20 kali hingga tewas idap gangguan Skizofrenia (Foto: Istimewa)

CILEGON, iNewsCilegon.id - SNF, warga Bekasi, Jawa Barat, menghebohkan jagat maya usai dirinya ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan anak pertamanya yang baru berusia 5 tahun dengan menusuknya sebanyak 20 kali hingga tewas. Hasil pemeriksaan, SNF diduga idap Skizofernia. Lantas bagaimanakah gejala dan penyebabnya?

Dilansir cilegon.inews.id dari berbagai sumber, per Januari 2022, WHO mencatat sekitar lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia mengalami kondisi ini. Baik pria maupun wanita, keduanya sama-sama berpotensi untuk mengalami kondisi ini. Meski demikian, pada beberapa kasus, pria biasanya lebih dulu menunjukkan gejala skizofrenia dibandingkan wanita.

Skizofrenia adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi, dan perubahan perilaku. Kondisi ini dapat memengaruhi cara penderita dalam berpikir dan bertindak sehingga mengurangi kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Dalam beberapa kasus, skizofrenia juga dapat disertai dengan penyakit lain, seperti diabetes, penyakit jantung, atau infeksi, sehingga membutuhkan perawatan dengan segera. Mari kenali lebih lanjut tentang gangguan skizofrenia dalam artikel berikut ini.

Penyebab Skizofrenia

Belum diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia. Namun, beberapa faktor yang diketahui dapat memicu terjadinya skizofrenia adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Skizofrenia juga bisa disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika.

2. Perbedaan Struktur Otak

Meski tidak diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia, namun terdapat dugaan bahwa gangguan kejiwaan ini berkaitan dengan perbedaan struktur otak.

3. Masalah Keseimbangan Kimia di Otak

Kemudian juga diyakini bahwa ketidakseimbangan kadar zat kimia dalam otak yang bernama dopamin dan glutamat dapat memicu skizofrenia.

4. Faktor Genetik dan Lingkungan

Gangguan skizofrenia dapat dipicu oleh faktor genetik atau keturunan. Apabila terdapat salah satu keluarga inti yang terkena gangguan ini, maka orang tersebut berisiko tinggi mengalami hal serupa.

 Gejala Skizofrenia

Gejala skizofrenia terbagi menjadi empat, yaitu gejala negatif, positif, kognitif dan suasana hati (mood). Berikut masing-masing penjelasannya.

Gejala Suasana Hati (Mood)

Gejala suasana hati biasanya ditandai dengan perubahan mood secara tak menentu. Penderita bisa saja merasa senang atau sedih tanpa alasan yang jelas. Mereka juga dapat merasa tertekan dan murung.

Penderita skizofrenia umumnya tidak menyadari kondisi yang sedang dideritanya. Itulah mengapa dibutuhkan pertolongan dari orang-orang di sekitarnya untuk mengenali gejala-gejala skizofrenia sejak dini.

Gejala Kognitif

  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Menurunnya fungsi memori.
  • Kesulitan dalam menerima dan memahami sinyal atau tanda-tanda dalam hubungan dengan orang lain.
  • Menurunnya kemampuan untuk mengatur dan cenderung berpikir abstrak.

Gejala Negatif
 
Gejala negatif pada skizofrenia mengacu pada hilangnya sifat, kebiasaan, atau minat tertentu yang biasanya dimiliki oleh orang normal. Beberapa gejala negatif skizofrenia adalah:

  • Menurunnya keinginan berbicara dan bersosialisasi.
  • Menurunnya minat dan motivasi.
  • Kehilangan beragam emosi yang biasanya dirasakan dan ditampilkan.
  • Keinginan untuk tetap malas dan lesu serta menolak berubah.

Gejala Positif
 
Gejala positif adalah gejala atau perilaku yang ditemukan pada penderita skizofrenia yang seharusnya tidak dimiliki oleh orang normal. Adapun sejumlah gejala positif skizofrenia adalah:

  1. Halusinasi, sering kali berbentuk bayangan atau suara-suara yang tidak nyata.
  2. Delusi, contohnya menganggap bahwa dirinya sedang dikejar-kejar orang atau organisasi tertentu.
  3. Perubahan perilaku dan cara bicara menjadi tidak teratur (meracau).

Cara Mengobati Skizofrenia

Apakah skizofrenia bisa sembuh? Perlu diketahui, belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan skizofrenia. Meski begitu, terdapat pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengendalikan dan mengurangi gejala sehingga penderita bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar layaknya orang normal, yaitu dengan obat-obatan, psikoterapi, serta terapi seperti elektrokonvulsi (pemberian gelombang elektromagnetik ke otak).

Itulah gejala dan penyebab skizofrenia. Semoga bermanfaat.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut