Unit daur ulang ini, paparnya, memiliki tiga karyawan tetap dan satu tim pekerja yang bekerja dengan upah harian. Sekitar 40-50 perempuan bekerja untuk mereka dan mereka bekerja dengan mesin jahit untuk memproduksi bantal, kasur, dan produk lainnya.
Produk mereka hanya dijual melalui media sosial dan tidak ditemukan di Amazon, Flipart atau Myntra. Mereka baru saja membuat situs web mereka juga.
Mengumpulkan puntung telah menjadi tantangan bagi keduanya, tetapi mereka sekarang telah mendirikan pusat pengumpulan di 200 dari 748 distrik di India, termasuk 80 distrik di Uttar Pradesh.
Tak hanya itu, mereka juga menempatkan tempat pengumpulan sampah di ruang merokok sejumlah perusahaan, LSM, BPO dan Kafe di Delhi, Noida dan Gurugram.
Saat ini, kata Naman, perusahaannya telah menunjuk sekitar 100 kontraktor yang mengumpulkan puntung dari seluruh negeri dan mengirimkannya ke pabrik mereka di Noida. Masing-masing kontraktor mempekerjakan sekitar 15-20 orang di bawah mereka.
Rata-rata, jelasnya, perusahaan menerima sekitar 6.000-7.000 kilo puntung rokok setiap bulannya. Perusahaan membayar sebesar Rs500-Rs800 per kilo tergantung pada kualitas limbah.
“Kami juga mengumpulkan filter dari kompleks perumahan dan komersial. Kami menawarkan mereka baik manfaat uang atau insentif dalam bentuk produk kami, sehingga mereka tetap termotivasi untuk membantu kami menyelamatkan lingkungan,” tukas Naman.
Berbagi beberapa statistik menarik, Vipul mengatakan bahwa sekitar 400 buah gantungan kunci dapat dibuat dengan 1 kg bahan isian dan 3.000 tikar kertas nyamuk dapat dibuat dari 1 kg kertas.
“Daur ulang puntung rokok adalah domain yang belum dijelajahi, di mana tidak banyak penelitian yang dilakukan dan hampir tidak ada pemain di bidang ini,” pungkasnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait