Sering Terbangun Jam 3 Pagi? Ternyata ini Penyebabnya

Ila Nurlaila Sari
Terbangun jam 3 pagi. Foto Ilustrasi: Istimewa

CILEGON, iNewsCilegon.id - Mendadak terbangun dari tidur saat dini hari bukanlah hal yang menyenangkan. Kondisi ini biasanya terjadi pada pukul 2 atau 3 pagi. 

Di Indonesia, kebiasaan sering terbangun jam 3 pagi, kerap dikaitkan dengan kejadian mistis. Ada yang bilang, bangun tidur mendadak saat dini hari menandakan kamu sedang diperhatikan oleh makhluk halus. Padahal, kondisi ini bisa dijelaskan secara medis.

Kenapa kamu bisa terbangun jam 3 pagi? Berikut penjelasannya.

Dilansir iNewsCilegon.id dari laman IFL Science, Selasa (3/1/2023), Peneliti psikologi Gregg Muray menjelaskan, saat tidur malam normal, sistem neurobiologi tubuh mencapai titik balik sekitar jam 3 atau 4 pagi.

Direktur Centre for Mental Health, Swinburne University of Technology ini menuturkan, pada kisaran waktu tersebut, suhu inti tubuh mulai meningkat, dorongan tidur berkurang karena sudah cukup tidur, sekresi hormon tidur melatonin memuncak, dan kadar hormon stres kortisol meningkat untuk menyiapkan tubuh bangun tidur.

Semua aktivitas ini terjadi saat tubuh mendeteksi kode di lingkungan tidur, seperti kemunculan cahaya dini hari. Kemampuan ini terjadi karena ada ritme sirkadian, yaitu jam internal tubuh yang dipengaruhi cahaya.

Muray menjelaskan, pada dasarnya, orang terbangun beberapa kali sepanjang malam. Orang juga cenderung tidur lebih ringan di paruh kedua malam menuju pagi hari sehingga lebih mudah terbangun. Kendati orang seringkali tidak sadar saat ia terbangun, alhasil kejadiannya memicu stres pada tubuh.

Kondisi ini juga memicu orang tersebut mengalami anxious wakefulness (terbangun dengan rasa cemas), seperti dijelaskan Murray dalam The Conversation.

Kecemasan pada dasarnya terbangun dari mengidentifikasi masalah, "mengunyah-ngunyah" asumsi terburuk, dan mengabaikan aspek-aspek yang dapat membantu pemecahan masalah itu sendiri.

Namun, sekitar jam 3 pagi tersebut, manusia juga berada di waktu dengan cahaya alami yang minim serta sumber daya koneksi sosial dan aset budaya paling terbatas.

Sederhananya, lebih sulit mengontak teman dekat di jam 3 pagi saat terbangun dengan rasa cemas. Di samping itu, lebih bahaya juga untuk jalan-jalan ke luar rumah untuk mengalihkan pikiran saat hari masih gelap.

Dengan demikian, semua akses ke cara coping atau mengatasi kecemasan sebagai orang dewasa sangat terbatas di waktu ini. Akibatnya, pikiran seseorang jadi cenderung mengasumsikan hal-hal terburuk (catastrophizing).

Lalu Bagaimana Mencegahnya?

Beberapa cara bisa kamu lakukan untuk mencegah kebiasaan terbangun dini hari, antara lain:

  • Konsisten menetapkan jam tidur malam dan jam bangun di pagi hari
  • Tidur dengan suasana kamar yang nyaman, gelap, dan tenang
  • Lakukan rutinitas malam hari yang membuat relaks, seperti membaca atau bermeditasi sebelum tidur
  • Hindari penggunaan gadget saat mendekati waktu tidur
  • Hindari minuman kafein sebelum tidur
  • Olahraga yang rutin dan teratur
  • Jangan makan dan minum berlebihan sebelum tidur 
  • Hindari konsumsi makanan dan minuman yang dapat membuat perut kembung sebelum tidur
  • Berhenti merokok ataupun mengonsumsi alkohol.


Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network