BREBES, iNewsCilegon.id - Setidaknya 43 perempuan dan anak di wilayah Brebes menjadi korban pelecehan seksual. Parahnya, 33 dari mereka adalah anak di bawah umur.
Data tersebut berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes sepanjang tahun 2022.
Sekretaris DP3KB Brebes, Rini Pujiastuti mengatakan, sepanjang tahun 2022 terdapat 33 anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Parahnya, mayoritas pelaku adalah orang-orang terdekat korban, bahkan keluarganya sendiri.
Tingginya angka kekerasan seksual tersebut lantaran saat ini banyak korban ataupun keluarga korban yang berani melapor.
"Kami terus-menerus mengimbau masyarakat yang menjadi korban atau mengetahui adanya kasus kekerasan seksual untuk berani melapor. Jadi angkanya cukup banyak," ujar Rini dikutip dari iNewsBrebes.id, Kamis (02/02/2023).
Dia mengatakan, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang menjadi korban kekerasan seksual yang enggan melapor. Biasanya mereka enggan melapor karena adanya ancaman dari pelaku maupun pihak lain.
Seperti kasus menonjol pada akhir 2022 di Kecamatan Tanjung, yang akhrinya terbongkar setelah ada masyarakat yang lapor. Bahkan ada pihak yang berani memediasi kasus dengan mengambil keuntungan pribadi.
"terkait kasus ini memang sangat disayangkan. Kami berharap kasus semacam ini tidak sampai terjadi lagi, karena kasihan korban dari keluarganya," kata Rini.
Menurut dia, pihaknya akan memaksimalkan Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Kabupaten Brebes untuk lebih berperan aktif dalam upaya pencegahan terjadinya kasus kekerasan seksual.
"Satga PPA akan kami optimalkan agar mereka bisa melakukan pencegahan terdahap kasus kekerasan," ujarnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait