Setelah itu, pada 1-8 April 2023, Mufti Ali juga akan terbang ke Den Haag, Belanda, untuk mengejar arsip yang tidak bisa di akses melalui internet.
“Ada beberapa dokumen lagi yang sedang kami upayakan. Mohon doanya agar rencana mulia Pemkot Cilegon dan masyarakat ini bisa terwujud,” ungkap Guru Besar Sejarah Pemikiran Islam UIN SMH Banten itu.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian juga menilai sudah selayaknya gelar pahlawan nasional disematkan kepada Ki Arsyad Thawil dan Ki Wasyid.
Oleh karenanya, Pemkot Cilegon bergerak aktif untuk mendorong usulan gelar pahwalan tersebut. Selain menerjunkan sejarawan, Helldy juga sudah menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Desember 2022 lalu.
"Pak Wapres mendukung upaya yang kami tempuh ini. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Kota Cileogn agar tokoh pergerakan Geger Cilegon lolos mendapat gelar Pahlawan Nasional," harapnya.
Secara terpisah, Kabid Kebudayaan Dindik Kota Cilegon Tini Suswatini mengatakan, terdapat 14 orang yang dipimpin Mufti Ali. Semuanya berasa dari UIN SMH Banten terdiri dari para sejarawan, sosiolog dan arkeolog.
Dia pun mengapresiasi kerja tim karena berdasarkan laporan yang diterima sudah berhasil mengumpulkan data sebanyak 70-80 peren.
"Tentu saja masih butuh waktu untuk diolah lagi data yang sudah ada. Nanti juga akan ada FGD (focus group discussion)," jelasnya.
Tini optimistis pada April nanti tim akan selesai bekerja sebab sebelum HUT Kota Cilegon pada 27 April 2023, pihaknya sudah harus mengusulkan tokoh Geger Cilegon untuk meraih gelar pahlawan nasional.
"Kita usulkan ke Gubernur Banten. Lalu dari Pemprov Banten akan mengusulkan ke Kementerian Sosial. Nanti biasanya dikaji lagi oleh Tim 13 Kemensos. Mudah-mudahan ikhtiar kita untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan berhasil," harapnya.
Editor : Mohamad Hidayat
Artikel Terkait