4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Kandungan natrium yang tinggi pada mie instan tidak hanya meningkatkan tekanan darah dan mengganggu fungsi ginjal, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung akibat MSG (monosodium glutamat) yang membuat mie instan terasa lebih asin.
Oleh karena itu, mie instan tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi dan gagal jantung, serta pengguna obat-obatan antidepresan dan diuretik.
5. Keguguran
Jika kamu sedang hamil, sebaiknya perhatikan porsi saat mengonsumsi mie instan. Kandungan garam dan pengawet pada fast food ini bisa memicu berbagai komplikasi kehamilan. Parahnya lagi, kebiasaan makan mie instan terlalu banyak saat hamil meningkatkan risiko keguguran.
Sebaiknya pastikan juga, kamu selalu mengonsumsi berbagai makanan sehat agar kebutuhan nutrisi selama hamil dapat terpenuhi dengan baik. Dengan begitu, ibu akan terhindar dari berbagai gangguan kehamilan yang bisa menyebabkan dampak buruk pada ibu maupun bayi dalam kandungan.
6. Gangguan Pencernaan
Bahaya mie instan bagi kesehatan berikutnya adalah berisiko menimbulkan gangguan pencernaan. Ketika melalui proses pengawetan, makanan ini ditambahkan dengan zat TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone), yaitu pengawet berbahan dasar minyak yang juga terkandung dalam pestisida.
Organ pencernaan memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna jenis pengawet ini, bahkan lebih dari dua jam sehingga bisa mengganggu jalannya pencernaan. Lamanya waktu untuk mencerna TBHQ dapat membuat sistem pencernaan terpapar zat tersebut lebih lama. Akibatnya, terjadi penurunan pada kemampuan sistem pencernaan dalam menyerap nutrisi dari makanan.
Selain itu, waktu mencerna yang lama juga menyebabkan terjadinya penumpukan mie instan dan memperberat kerja sistem pencernaan. Oleh karena itu, jika mie instan dikonsumsi setiap hari, hal ini berpotensi menimbulkan penyakit yang serius seperti sembelit dan usus bocor.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait