MOSKOW, iNews.id - Orang superkaya Rusia kehilangan kekayaan sebesar 32 miliar dolar AS atau Rp459,72 triliun tahun ini akibat meningkatnya konflik Rusia dan Ukraina. Konflik ini menyebabkan AS, Inggris dan Jerman memberikan sanksi kepada Rusia.
Gennady Timchenko, orang terkaya Rusia mengalami penurunan kekayaan hampir sepertiga dari total kekayaannya sejak 1 Januari 2022.
Ketegangan Rusia dan negara Barat setelah Rusia mengambil semenanjung Krimea.
Putin mengakui dua republik separatis di Ukraina, yaitu Donetsk dan Luhansk.
Dalam konflik dengan Ukraina ini, negara barat seperti AS, Jerman dan Inggris memberikan sanksi.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebelumnya telah mengeluarkan sanksi yang menargetkan penjualan obligasi Rusia ke luar negeri dan elit negara itu. AS juga mengirim sejumlah pasukan tambahan ke Baltik sebagai langkah defensif untuk membela negara-negara NATO.
Timchenko yang merupakan putra seorang perwira militer Soviet dan berteman dengan Presiden Rusia Vladimir Putin itu, kini kekayaannya sekitar 16 miliar dolar AS atau Rp229,86 triliun. Menurut indeks kekayaan Bloomberg, sebagian besar kekayaan Timchenko berasal dari saham produsen gas Rusia, Novatex. Sementara kekayaan pemegang saham Novatex lainnya, Leonid Mikhelson juga berkurang 6,2 miliar dolar AS tahun ini.
Begitu juga dengan kekayaan bersih Ketua Lukoil Vagit Aleperov yang menurun 3,5 miliar dolar AS pada periode yang sama. Itu terjadi karena saham perusahaan energi tersebut merosot hampir 17 persen. Sebanyak 23 miliarder Rusia saat ini memiliki total kekayaan bersih 343 miliar dolar AS. Angka itu turun dari posisi akhir tahun lalu sebesar 375 miliar dolar AS.
Pasar saham merosot lebih lanjut pekan ini setelah Putin mengakui dua republik separatis di Ukraina, yang menyebabkan Jerman menghentikan proyek energi dengan Rusia.
Inggris memberlakukan sanksi terhadap lima bank dan tiga orang kaya Rusia, termasuk Timchenko. Dalam dalam daftar sanksi Inggris lainnya, yakni Boris Rotenberg dan keponakannya, Igor, yang menghasilkan kekayaan melalui perusahaan konstruksi pipa gas Stroygazmontazh.
Ayah igor, Arkady, salah satu mantan lawan berlatih judo Putin, menjual perusahaan pipa itu pada 2019 seharga sekitar 1,3 miliar dolar. Dia membeli saham minoritas dari adiknya Boris lima tahun sebelumnya ketika Boris dan Timchenko terkena sanksi AS.
Editor : Usep Solehudin
Artikel Terkait