get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Tersangka Pembunuh Brigadir J Diperiksa Menggunakan Lie Detector, Ketahuan Bohong

Waduh CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo Rusak, Baku Tembak 2 Polisi Tak Terekam

Selasa, 12 Juli 2022 | 20:09 WIB
header img
Polisi masih mengumpulkan informasi terkait kasus baku tembak 2 polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Kapolres Metro Jaksel Kombes Pol Budhi Herdi Susianto memberikan keterangan kepada wartawan. Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsCilegon.id - Kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di rumah Kepala Divisi Propam Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, tak berfungsi alias mati saat insiden baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E terjadi pada Jumat (8/7/2022) sore, sehingga insiden itu tak terekam.

"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut CCTV-nya rusak kurang lebih dua minggu yang lalu, sejak dua minggu yang lalu, sehingga tidak dapat kami dapatkan (rekamannya)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto kepada wartawan di Mapolres Jaksel, Selasa (12/7/2022).

Karena tak terekam, maka bagaimana peristiwa itu sebenarnya terjadi, didapatkan berdasarkan keterangan para saksi dan bukti-bukti yang didapat di lokasi kejadian.

Selain itu, katanya, penyelidikan juga dilakukan dengan menggunakan metode scientific crime investigation, yakni dengan mencari petunjuk dari CCTV lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Kami bisa berusaha untuk membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain. Secara scientific, kami juga mencari alat bukti pendukung yakni kami mendapat CCTV dari sekitar rumah tersebut yang merupakan atau bisa membuktikan petunjuk adanya proses ataupun orang yang mungkin berada di rumah tersebut," katanya.

Namun, Budi mengakui kalau hingga saat ini pihaknya belum menemukan bukti kuat untuk menjerat Bharada E yang diduga tembakkannya menewaskan Brigadir J.

"Berdasarkan alat bukti yang kami dapatkan, kami belum menemukan alat bukti yang menguatkan persangkaan tadi terhadap saudara Bharada RE yang melakukan pidana," katanya.

Sebelumnya, Senin (11/7/2022), Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan kalau baku tembak itu berawal dari tindakan Brigadir J yang memasuki kamar istri Irjen Ferdy Sambo, dan melakukan pelecehan.

Karena pelecehan itu, istri Ferdy berteriak dan Brigadir J berlari keluar. Bharada E yang berada di loteng melihat Brigadir J keluar dari kamar istri Ferdy, dan menanyakan apa yang terjadi.

Namun, alih-alih menjawab, Brigadir J menembaki Bharada E hingga tujuh kali dan dibalas Bharada E dengan lima kali tembakan. Brigadir J tewas.

Akan tetapi, ketika keluarga Brigadir J di Jambi menerima jenazahnya, Tante Brigadir J, Roslin, menemukan hal yang ganjil, karena selain terdapat empat luka tembak, juga didapati luka berupa sayatan dan empat jari yang putus. Luka sayatan bahkan ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh, seperti di mata, hidung, leher dan jari.

Jadi, kami tidak puas. Kalau ada adu tembak, kok ada luka sayatan dan dua jari korban putus?" tanyanya, Senin (11/7/2022).

Tujuh luka tembak

Budhi mengatakan, berdasarkan hasil otopsi sementara dari RS Polri Kramat Jati, diketahui kalau ada tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar (tembus) dan satu proyektil bersarang di dada Brigadir J.

Kapolres Jakarta Selatan itu juga mengatakan kalau saat baku tembak terjadi, Bharada E memakai pistol Glock 17 dengan magazine maksimal 17 butir peluru, sedang Brigadir J memakai senjata HS berisi 16 peluru di magazine.

Saat pistol Bharada E diperiksa, ditemukan tersisa 12 peluru.

"Artinya ada lima peluru ditembakkan," katanya.

Sedang dari pistol Brigadir J ditemukan 9 peluru tersisa di magazine pistol tersebut, yang menandakan kalau 7 peluru telah ditembakkan.

"Ini sesuai ditemukan di TKP, (karena) di dinding kami menemukan tujuh titik bekas tembakan," kata Budhi lagi.

Soal tujuh luka tembak di tubuh Brigadir J, sementara peluru yang ditembakkan Bharada E hanya lima, Budhi menjelaskan kalau satu butir peluru bisa membuat dua luka tembak.

"Luka tembak ini terdapat di kelingking atau jari manis. Brigadir J menggenggam senjata dengan dua tangan, dan peluru dari Bharada E mengenai kelingking tembus mengenai badannya, sehingga dihitung dua," jelasnya.

Selain itu, kata dia, peluru yang mengenai lengan dalam Brigadir J tembus ke tubuhnya, dihitung dua luka tembakan.

Karenanya, tegas Budhi, ada enam tembak keluar di tubuh Btigadir J. Sebab, yang satu bersarang di dalam tubuh.

 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut