get app
inews
Aa Text
Read Next : Mampu Perlihatkan Patok Resmi, Budiharjo Yakinkan Hakim PN Jambi di Lahan Sengketa

Ingin Kurus Melly Goeslaw Lakukan Operasi Bariatrik, Apa itu?

Minggu, 17 Juli 2022 | 17:00 WIB
header img
Demi menguruskan badan Melly Goeslaw tempuh Operasi Bariatrik. Foto: Instagram,

Untuk menentukan jenis operasi bariatrik yang paling cocok dan efektif, dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap pada pasien terlebih dahulu, kemudian menentukan pilihan operasi bariatrik yang sesuai dengan kondisi pasien.

Manfaat Operasi Bariatrik

Operasi bariatrik dapat memberikan beragam manfaat, baik secara fisik maupun psikologis. Di antaranya adalah:

Mampu menghasilkan penurunan berat badan yang bertahan dalam jangka waktu lama. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90% penderita obesitas yang menjalani operasi bariatrik mengalami penurunan berat badan, dan hasilnya menetap dalam waktu setidaknya 1 tahun.

Mampu meningkatkan angka harapan hidup. Penelitian menunjukkan bahwa penderita obesitas yang telah menjalani operasi bariatrik memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita obesitas yang tidak menjalani operasi.

Mampu mencegah atau membantu proses pengobatan gangguan kesehatan lain terkait obesitas. Contohnya adalah diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, sleep apnea, nyeri lutut karena radang sendi (arthritis), penyakit asam lambung, kolesterol tinggi, dan perlemakan hati.

Mampu meningkatkan kualitas hidup secara umum dan memperbaiki kondisi psikologis. Rasa percaya diri, interaksi sosial, gejala depresi, dan gangguan kecemasan dilaporkan mengalami perbaikan setelah penderita obesitas menjalani operasi bariatrik.

Resiko Operasi Batriatik

Meski efektif dalam menurunkan berat badan, operasi bariatrik memiliki risiko yang tidak sedikit, di antaranya:

Perdarahan.

Infeksi.

Terbentuknya emboli, yaitu bekuan darah yang dapat terbawa ke organ tertentu, seperti otak, paru-paru, atau jantung. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa mengancam nyawa.

Kebocoran pada lambung atau usus yang dijahit.

Kesulitan bernapas.

Dalam jangka panjang, orang yang menjalani operasi bariatrik juga lebih berisiko mengalami:

Masalah kesehatan yang disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi, misalnya kurangnya penyerapan zat besi, kalsium, dan vitamin-vitamin, termasuk vitamin B12 dan vitamin E.

Makanan bergerak terlalu cepat melalui usus halus, sehingga menimbulkan mual, diare, berkeringat, pusing, dan lemas sehabis makan. Hal ini terutama terjadi ketika mengonsumsi makanan manis.

Terbentuknya batu empedu karena penurunan berat badan yang drastis dalam waktu cepat.

Hernia.

Penyempitan di area lambung dan usus yang dijahit, sehingga timbul mual, muntah, dan kesulitan makan.

Luka atau lubang di saluran cerna.

Selain memiliki banyak risiko, operasi bariatrik juga bisa gagal menurunkan berat badan, meskipun kemungkinannya kecil.

Itulah sebabnya, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan pertimbangan yang matang sebelum menjalani prosedur ini.

Agar dapat memperoleh hasil yang optimal dengan efek samping yang minimal, pastikan Anda mengikuti semua petunjuk dokter setelah operasi bariatrik, termasuk pola makan yang harus dijalani, perubahan gaya hidup, konsumsi obat dan vitamin, serta jadwal kontrol berkala.

Jika mengalami keluhan atau masalah kesehatan tertentu setelah menjalani operasi bariatrik, jangan ragu untuk segera memeriksa diri kembali ke dokter bedah.

 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut