PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Ditengah resahnya masyarakat di Kabupaten Pandeglang atas beredarnya video genk motor, Polsek Pagelaran mengamankan sejumlah remaja yang hendak melakukan aksi tawuran di kampung Kadugadung Desa Sindanglaya Kecamatan Pagelaran, Sabtu (15/10/2022).
Penangkapan terhadap sekelompok remaja yang hendak melakukan aksi tawuran dilakukan berdasarkan informasi masyarakat setempat.
Dari pengamanan tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan tiga orang yang masih berstatus pelajar di SMK Walisongo Menes, Pandeglang, Banten, yakni M Rizki Maulana (15) warga kampung Kadu Gadung Desa Sindang Laya Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang, Farid (17) warga Kampung Babakan Balok Desa Babakan Lor Kecamatan Cikeudal, dan Apriyadi (17) warga Kampung Tarogong Desa Margasana Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang.
Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah, S IK merinci kronologis kejadian. Ia mengatakan bahwa pada pukul 07.30 Wib salah seorang anak dari sekolah SMK Walisongo bernama M.Rizki Maulana mendapat pemberitahuan melalui telefon dari temannya bernama Rian, yang menginformasikan akan ada penyerangan dari SMKN 2 Pandeglang, dimana rombongan konvoi dari SMKN 2 Pandeglang akan melintas ke sekolah SMK Walisongo Menes, dengan tujuan akhir ke wilayah Carita.
"Perintah Rian kepada kawan-kawannya agar bersiap-siap untuk menghadang kendaraan konvoi tersebut," jelas Kapolres Pandeglang, Belny Werlansyah, dalam keterangannya.
Selanjutnya, kata Kapolres, pada pukul 08.00 wib di dapati kendaraan konvoi dari SMK 2 Pandeglang melintas, akan tetapi anak sekolah Walisongo belum bersiap karena masih menunggu teman sekolah yang lainnya dan baru terkumpul 15 orang yang siap untuk kegiatan tawuran di sekolah SMK Walisongo sehingga kegiatan menghadang anak sekolah gagal.
"Pukul 08.20 wib, setelah konvoi kendaraan bermotor dari SMK Negeri 2 Pandeglang melewati SMK Walisongo dan berada di Kampung Kadugadung, mereka bertemu dengan ketiga siswa dari SMK Walisongo yang sebelumnya sudah bersiap bersiap menghadang dan berniat tawuran, dimana sudah di persiapkan 1 (satu) buah senjata tajam jenis Celurit," ungkapnya.
Namun, lanjut Kapolres, dikarenakan jumlah dari siswa SMK 2 Pandeglang terlalu banyak sekitar -/+ 40 orang dengan menaiki 1 (satu) Unit kendaraan truk dan 3 (tiga) unit kendaraan bermotor, maka ketiga orang siswa dari SMK Walisongo tersebut melarikan diri ke perkampungan dan selanjutnya diketahui warga sekitar.
"Tawuran ini gagal karena jumlah siswa dari SMKN 2 Pandeglang ternyata lebih banyak, tidak sebanding dengan jumlah siswa yang berasal dari SMK Walisongo, akhirnya ketiga orang ini tunggang langgang kabur," terangnya.
"Saya mengimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi kegiatan anak diluar rumah terlebih di malam hari, kepada masyarakat apabila mengetahui adanya kegiatan kelompok remaja yang mencurigakan segera melapor kepada kepolisian terdekat, akan segera kami tindak lanjuti," pungkasnya.
Editor : M Mahfud