get app
inews
Aa Read Next : Wow! Ketiban Hoki di Tahun 2023, Beruntungnya Pemilik 3 Shio ini, Kamu kah Salah Satunya?

Ilmuwan Temukan Jejak King Kong di Indonesia, Tinggi 5 Meter dan Berat Badan 600 Kg

Senin, 21 November 2022 | 15:46 WIB
header img
Ilmuwan temukan jejak king kong di Indonesia. Foto: Istimewa

CILEGON, iNewsCilegon.id - King kong sosok hewan primata berukuran besar yang sering tampil di film-film actions ternyata bukan hanya fiksi saja.Kingkong  diyakini pernah hidup di wilayah yang kini jadi Indonesia karena merupakan kerabat Orangutan yang hingga kini masih hidup di Indonesia.

Keberadaan Kingkong terdeteksi lewat  fosil gigi yang diteliti sejumlah ilmuwan. Misteri  spesies kera terbesar yang pernah hidup di Bumi tersingkap sekaligus memberi penjelasan baru mengenai evolusi kera.

Spesies kera bernama latin Gigantopithecus blacki diperkirakan mencapai tiga meter hingga lima meter dan bobot tubuh 600 kilogram.Ia hidup sebelum zaman es melanda bumi.

Kera tersebut, yang fosil giginya ditemukan di sebuah gua di China, ditengarai sepupu jauh orangutan. Kedua spesies diduga punya nenek moyang yang sama sekitar 12 juta tahun lalu.

"Spesies ini adalah sepupu jauh (orangutan). Artinya kerabat hidup yang paling dekat dengan spesies ini adalah orangutan, dari pada kera besar lainnya, seperti gorilla, simpanse, atau manusia," kata Dr Frido Welker dari Universitas Kopenhagen.

Riset yang dimuat dalam jurnal Nature ini didasari oleh temuan fosil gigi molar berumur dua juta tahun. Runutan protein yang terkandung pada fosil itu kemudia dibandingkan dengan kera-kera yang hidup zaman sekarang. Memperoleh kandungan protein dari fosil berumur dua juta tahun terbilang langka.

Misteri mengenai kera terbesar selama ini sulit diungkap karena hanya berdasarkan beberapa fosil. Langkah ini membangkitkan harapan bahwa para ilmuwan bisa mengungkap kehidupan makhluk-makhluk purbakala, termasuk manusia purba, yang bermukim di kawasan hangat.

Pasalnya, hingga kini kans untuk menemukan DNA atau protein purbakala di iklim tropis tergolong kecil mengingat kondisi sampel-sampel yang ada cenderung cepat memburuk.

"Kajian ini menunjukan bahwa protein purbakala kemungkinan merupakan molekul yang paling cocok bertahan sepanjang evolusi manusia terkini, bahkan di kawasan seperti Asia atau Afrika. karenanya, di masa depan kita bisa meneliti evolusi kita sendiri sebagai suatu spesies untuk rentang waktu yang sangat panjang," kata Dr Walker kepada BBC News.

Giganropithecus blacki pertama kali diidentifikasi pada 1935 berdasarkan sebuah fosil gigi. Kera itu perkirakan hidup di Asia Tenggara seperti di Indonesia dari dua juta tahun lalu sampai 300.000 tahun lalu.

Sejumlah gigi dan empat tulang rahang parsial telah diidentifikasi namun hubungan hewan itu dengan spesies kera besar lainya sulit dilacak.

Tubuh kera tersebut, menurut para ilmuwan yang menganalisa temua fosil-fosil, sangat besar bahkan melampui gorilla. Diperkirakan kera tesebut punah ketika habitatnya berubah dari hutan menjadi sabana.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut