Dengan memasang alat timbang untuk kendaraan bergerak, pihaknya bisa mengetahui atau mendeteksi bahwa rata-rata 60 persen yang melintasi JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) itu kendaraan logistik.
"Dari 60 persen kendaraan logistik yang melalui ruas Bakter, itu 70 persennya adalah kendaraan ODOL, atau memiliki tekanan ganda di atas 10 ton," ucapnya.
Dia menegaskan bahwa Hutama Karya siap mendukung setiap keputusan atau peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam upaya kelancaraan arus mudik maupun arus balik, termasuk tidak membolehkan kendaraan berat melintasi JTTS pada H-10 Lebaran.
"Ini kan juga sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat kalau ODOL tak boleh lewat, kecuali kendaraan yang masih di batas normal, pada H-10 Lebaran nanti," tuturnya.
Koentjoro menyebut, setelah arus mudik dan balik Lebaran berakhir, Hutama Karya berencana akan memutar balikkan kendaraan over dimension dan overload (ODOL) yang ingin melintasi JTTS.
"Jadi nanti kendaraan di atas 10 ton tekanan gandanya akan diputar balikkan atau dikeluarkan ke jalan nasional. Memang sedikit dilema kalau jalan tol tidak rusak bagaimana jalan nasionalnya? pertanyaannya kan itu," tandasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta