Untuk menuju tempat duduk di bagian atas harus menaiki tiga anak tangga, di kiri dan kanan tangga terdapat pipi tangga dengan hiasan pelipit rata.
Di sudut tenggara ruang shalat, terdapat tangga untuk menuju ke loteng. Dasar tangga berada dalam ruang yang difungsikan sebagai gudang, tangga ini terbuat dari tembok.
Ruang loteng berbentuk persegi empat dengan lantai dari kayu, pada setiap sisi dinding terdapat dua lubang angin, sementata atap masjid terdiri atas tiga tingkatan.
Pada setiap sisi dinding terdapat dua lubang angin, atap ini bersatu dengan atap ruang pesantren. Atap tingkat pertama disangga oleh tiang soko guru, pada puncak atap tingkat tiga terdapat mustaka dari tanah liat dengan bulan sabit di puncaknya. Hiasan yang berada pada bagian ujung kerangka atap berupa hiasan tumpal.
Di sisi timur dari bangunan masjid, terdapat dua kolam berbentuk empat persegi, kolam ini berfungsi untuk mencuci kaki sebelum memasuki ruang masjid. Pada halaman timur, terdapat Istiwa atau alat penunjuk waktu yang menggunakan sinar matahari.
Berbentuk seperti huruf L berukuran panjang 100 cm, lebar 50 cm dan tinggi 50 cm, tubuhnya berbentuk kubus dengan bagian kaki yang berlapik. Pada sisi utara dan selatan terdapat busur setengah lingkaran dan dibagi menjadi 12 bagian.
Di sisi barat masjid, terdapat makam seorang tokoh agama setempat bernama KH Muhammad Asnawi, pendiri Masjid Caringin, makam tersebut dikelilingi oleh pagar besi dengan pintu masuk di sisi utara.
Editor : M Mahfud