Emas Murni 24 Karat Dijual Cuma Rp2.000, Dikira Cincin Mainan

CILEGON, iNewsCilegon.id - Seorang bocah membeli cincin seharga Rp2.000 di pameran sekolahnya. Cincin itu membuat ibunya terkejut, karena awalnya sang ibu mengira cincin tersebut hanya mainan saja.

Dikutip iNewsCilegon.id dari eva.vn, Jumat (5/5/2023), diceritakan anak yang tak disebutkan identitasnya itu menghadiri pameran sekolahnya di Provinsi Shaanxi, China.

Baca Juga

Seorang Nenek Minta Damkar Lepas Cincin yang Sudah Nempel di Jarinya 60 Tahun

Pameran itu hanya berlangsung setengah hari saja. Para siswa diperbolehkan membeli barang dan menjual maupun menukarnya.
Setelah kembali dari pameran, bocah itu memberitahu ibunya bahwa telah membeli cincin emas. Namun, ibunya sedang sibuk memasak hingga tak terlalu menggubris ucapan putranya.

Setelah pekerjaan rumahnya selesai, sang ibu kembali melihat cincin yang tadi dibeli anaknya. Saat mengambilnya, ia kaget karena cincin itu terasa cukup berat.

Belum lagi ada ukiran angka 999 yang mewakili kemurnian emas hingga 99,9%. Dari segi nilai 999 emas setara dengan 9999 emas yang keduanya sangat mahal.

Detail itu membuat sang ibu yakin bahwa cincin itu adalah emas asli dan bukan mainan anak-anak. Ia semakin khawatir mengetahui cincin itu dibeli anaknya hanya Rp2.000.

Ia mengira bahwa teman yang menjual cincin itu mungkin tanpa sepengetahuan orangtuanya. Wanita itu kemudian bermaksud untuk mengembalikan cincin tersebut kepada pemiliknya. Namun putranya tidak mengingat siapa nama teman yang menjual cincin tersebut.

“Putra saya tidak ingat dari teman mana dia membelinya. Saya khawatir orangtua anak itu juga tidak mengetahuinya,” katanya.

Ia lantas membagikan cerita itu di media sosial, berharap orangtua anak tersebut akan mengenali cincinya dan menghubungi untuk mengambilnya kembali.

Postingan itu pun viral hingga menuai beragam komentar

“Saya teringat kisah seorang anak laki-laki yang mengambil cincin emas ibunya dan memberikannya kepada teman sekelasnya," ujar warganet.

“Jika dijual, cincin ini akan menjadi sejuta kali lebih menguntungkan. Saya pikir anak-anak ini harus mengikuti bisnisnya,” tulis warganet.

Editor : Mahfud