get app
inews
Aa Read Next : Nur Istri Siri Kompol D, Pelindas Mahasiswi Cianjur Ternyata Blasteran Australia-Bandung

Kalahkan Mesir, Gunung Padang Cianjur di Nobatkan jadi Piramida Tertinggi di Dunia

Kamis, 14 Desember 2023 | 14:05 WIB
header img
Gunung Padang Cianjur jadi Piramida tertinggi di dunia (Foto: Istimewa)

CIANJUR, iNewsCilegon.id - Situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Karena dinilai memiliki kepunden yang cukup tinggi, Gunung Padang dinobatkan jadi Gunung paling tinggi di dunia mengalahkan piramida Gyz di mesir.

Dilansir iNewsCilegon.id dari berbagai sumber, sebelumnya para arkeolog menemukan fakta terbaru soal usia situs megalitikum Gunung Padang, di Cianjur Jawa Barat. Usianya bukan 1.000 atau 2.000 tahun seperti dugaan peneliti di awal. 

Berdasarkan penanggalan radiokarbon terbaru dari para tim peneliti, konstruksi piramida dengan ratusan anak tangga yang dipahat dari lava andesit ini, berusia 16.000 tahun.

Artinya, situs ini sudah ada sejak Zaman Es periode terakhir. Situs Gunung Padang kemungkinan berusia 10.000 tahun lebih tua dari piramida Giza di Mesir dan Stonehenge yang populer di Inggris.

Lokasi situs berbukit-bukit curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, menutupi permukaan sebuah bukit yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar berbentuk persegi. Situs itu dikelilingi oleh lembah-lembah yang sangat dalam.

Tempat ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga setempat. Penduduk menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, raja Sunda, yang berusaha membangun istana dalam semalam.

Lokasi Gunung Padang Cianjur dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, di jalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

Laporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan") tahun 1914. Sejarawan Belanda, N. J. Krom juga telah menyinggungnya pada tahun 1949.

Setelah sempat terlupakan, pada tahun 1979 tiga penduduk setempat, Endi, Soma, dan Abidin, melaporkan kepada Edi, Penilik Kebudayaan Kecamatan Campaka, mengenai keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang mengarah ke Gunung Gede. 

Selanjutnya, bersama-sama dengan Kepala Seksi Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, R. Adang Suwanda, ia mengadakan pengecekan. Tindak lanjutnya,!adalah kajian arkeologi, sejarah, dan geologi yang dilakukan Puslit Arkenas pada tahun 1979 terhadap situs ini.

Fungsi situs Gunung Padang diperkirakan adalah tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun SM. 

Hasil penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir kala itu, menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dari beberapa batu megalit yang ada. Selain Gunung Padang, terdapat beberapa tapak lain di Cianjur yang merupakan peninggalan periode megalitikum/Zaman Batu.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Cilegon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut