MOSCOW, iNews.id - Situs web beberapa media Rusia dilaporkan telah diretas. Tampilan situs diganti dengan pesan anti-perang, dan seruan kepada Presiden Pladimir Putin untuk menghentikan invasi ke Ukraina.
"Warga yang terhormat. Kami mendesak Anda untuk menghentikan kegilaan ini, jangan mengirim putra dan suami Anda ke kematian tertentu. Putin memaksa kita untuk berbohong dan menempatkan kita dalam bahaya," tulis peretas dilansir dari reuters.com, Senin (28/2/2022).
Adalah situs web kantor berita negara Rusia TASS, situs berita rbc.ru, kommersant.ru, fontanka.ru, dan iz.ru dari outlet Izvestia yang mengalami peretasan.
Peretasan terjadi setelah ada pembicaraan gencatan senjata antara pejabat Rusia dan Ukraina di perbatasan Belarusia pada hari Senin. Rusia menghadapi isolasi ekonomi yang semakin dalam setelah empat hari menginvasi Ukraina.
"Kami telah diisolasi dari seluruh dunia, mereka telah berhenti membeli minyak dan gas. Dalam beberapa tahun kita akan hidup seperti Korea Utara," lanjut pesan peretas.
"Untuk apa ini? Agar Putin bisa masuk ke buku sejarah? Ini bukan perang kita, ayo hentikan dia!"
Beberapa media Rusia mengatakan Anonymous bertanggung jawab atas peretasan tersebut.
Editor : Mumpuni Malika