get app
inews
Aa Read Next : Tuntaskan Masalah Stunting, 44 Pejabat di Cilegon jadi Orang Tua Asuh

Puyuh Ampuh Tuntaskan Stunting, Ini Penjelasan Profesor Puyuh Indonesia

Sabtu, 19 Maret 2022 | 17:13 WIB
header img
Dialog Bisnis dan Seremoni Penetasan Puyuh Banten, Sabtu (19/3/2022) (Foto: Iskandar Nasution

BANTEN, iNews.id - Berbagai penelitian telah menyebutkan bahwa telur burung puyuh maupun dagingnya memiliki aneka kandungan yang sangat baik untuk tubuh. Bila secara rutin dikonsumsi, maka masyarakat bisa tercegah dari penyakit gizi buruk atau stunting.

Stunting sendiri adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah.

Bukan tanpa alasan, meminjam istilah Profesor Puyuh di Indonesia, Slamet Wuryadi, "puyuh merupakan mutiara terpendam pengentas kemiskinan."

"Ada beberapa alasan, harga telur puyuh belum pernah dijual di bawah modal. Di mana modalnya sekitar Rp200 per butir, sedangkan harga jualnya antara Rp280 hingga Rp300," kata Slamet dalam acara Dialog Bisnis dan Seremoni Penetasn Puyuh Banten di Baduy, Sabtu (19/3/22).

Alasan berikutnya adalah adanya situasi ketersediaan dan permintaan yang tidak seimbang. Saat ini, permintaan di daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten saja, telah mencapai 16,5 juta butir telur tiap minggu. Sedangkan kemampuan peternak baru bisa mencukupi sekitar 3,5 juta butir.

Ini menjadi bukti nyata, apabila pondok pesantren mampu konsisten dan serius menjalankannya, maka kemandirian ekonomi itu pasti bisa dicapai.

Gerakan budidaya puyuh yang digagas Gaido Foundation menjadi salah satu upaya dalam menghadirkan sumber makanan bergizi dengan harga terjangkau, dalam bentuk daging dan telur puyuh.

Gaido Foundation telah menjalin kerja sama dengan Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Banten untuk menjadikan budidaya puyuh sebagai program unggulan menciptakan kemandirian ekonomi pesantren.

M. Hasan Gaido, Founder Gaido Foundation sekaligus Pengerak Budidaya Puyuh di Banten mengungkapkan, bahwa mega proyek budidaya puyuh ini membawa sejumlah misi besar, yang akan diwujudkan dalam satu tarikan nafas.

Hari ini merupakan salah satu momen bersejarah bagi Provinsi Banten, karena tepat pada hari ini, telah lahir beberapa ekor unggas puyuh pilihan, yang menetas di Tanah Para Jawara, tepatnya di Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound, Serang, Banten.

"Puyuh-puyuh yang menetas itu telah diakui dan tersertifikasi sebagai puyuh asli Banten, atau dengan nama lain, Jawara Puyuh Banten,"ujarnya.

Seremoni pengentasan puyuh Banten semakin semarak dengan diselenggarakannya dua sesi Dialog Bisnis Puyuh, di mana sesi pertama bertajuk "Membangun Ketahanan Pangan melalui Budidaya Puyuh".

Sesi ini dihadiri oleh para narasumber yang kompeten, seperti Kepala Dinas Pertanian Banten, Ir. H. Agus M. Tauchid, S, M.Si, Ketua Presidium FSPP Banten, K.H Wawan Gunawan, S.SOS, Ketua Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia (APPI), Slamet Wuryadi, dan akan dipandu oleh Moderator, Sekjen FSPP Banten, Dr. Fadlullah, M.Si.

Dalam diskusi sesi kedua bertajuk "Puyuh Komoditas Halal Terpendam, Solusi Pencegahan Gizi Buruk dan Stunting" dihadiri oleh deretan narasumber seperti Guru Besar Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prof. Dr. dr. Abdul Razak Thaha, MSC., SPGK (K).

Kemudian Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, Guntur Subagja Mahardika, lalu Pakar Gizi dan Nutrisi, Dr.dr. Lucy Widasari, M.Si, dan akan dimoderatori oleh Founder Sultan TV, H. Bahroji, S.SOS.Indonesia merupakan salah satu negara yang angka stuntingya masuk kategori kronis (24,4 persen pada 2021), karena memiliki tingkat prevalensi stunting di atas 20 persen (menurut WHO).

Editor : Mohamad Hidayat

Follow Berita iNews Cilegon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut