JAKARTA, iNewsCilegon - Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar menolak rencana kenaikan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan gas elpiji kemasan 3 kg, mengingat kondisi ekonomi masyarakat masih dalam pemulihan dan dikhawatirkan mengganggu konsumsi rumah tangga.
"Momentumnya belum tepat untuk menaikan harga BBM subsidi, seperti solar bensin dan gas elpiji 3 kg. Mengingat saat ini sedang proses pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat masih lemah," kata Gunhar dalam keterangan rertulis, Jumat (15/4/2022).
Gunhar meminta supaya harga pertalite dan gas elpiji 3 kg tidak dinaikkan dalam waktu dekat. Mengingat bersamaan dengan naiknya PPN dan harga-harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, daging, kedelai, dan sebagainya.
"Kenaikan pertalite dan gas melon tentu akan makin memperburuk daya beli masyarakat serta memperberat beban rakyat, di tengah kenaikan bahan pangan seperti minyak goreng, daging, kedelai," ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan pemerintah untuk hati-hati melontarkan isu kenaikan harga pertalite dan gas elpiji ukuran 3 Kg, karena berpotensi menyulut kepanikan berbelanja.
"Tersebarnya isu kenaikan pertalite bisa menimbulkan kepanikan berbelanja ini berisiko menyebabkan kelangkaan yang berujung pada kesulitan masyarakat," katanya.
Pemerintah mengungkapkan rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan elpiji kemasan 3 kg secara bertahap pada periode Maret hingga Juli 2022.
Editor : Mohamad Hidayat