Aktif Kampanyekan Anti Kekerasan Perempuan, Nova Eliza Beri Tips Agar Anak Terhindar dari Kekerasan

Tim iNews
Sebagian dari 16 Perempuan yang terlibat di Judul Seni & Tutur Perempuan '16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan'. Foto: Tim iNews

JAKARTA, iNewsCilegon.id - Bertempat di Bandara Internasional Soekarno Hatta Terminal 3, Cengkareng, pada Senin, 28 November 2022, Suara Hati Perempuan Foundation bekerjasama dengan Kemendikbudristek RI dan Angkasa Pura II menggelar ajang “Seni & Tutur Perempuan, 16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan.”

Untuk diketahui, menurut data Komnas Perempuan 2022, selama kurun waktu 10 tahun, pencatatan kasus kekerasan terhadap perempuan (2020-2021) di tahun 2021 tercatat sebagai tahun dengan jumlah kasus Kekerasan Berbasis Gender (KGB) tertinggi, yakni meningkat 50% dibanding tahun 2020 yaitu sebanyak 338.496 kasus.

Suara Hati Perempuan Foundation sendiri merupakan yayasan yang menggunakan kekuatan seni dan budaya dalam memberdayakan perempuan.

Mereka menggelar Seni & Tutur Perempuan untuk memadukan pekerja seni dari berbagai bidang di Indonesia dengan beragam gagasan dan ekspresi dalam menyuarakan kegelisahan terkait isu-isu perempuan yang selama ini kerap berkembang di masyarakat.

Diisi dengan pameran, diskusi, dan screening, ajang tersebut merupakan satu dari lima rangkaian kegiatan roadshow yang juga didukung oleh Komnas Perempuan, Srikandi-Angkasa pura II, fotografer Nurulita, dan Sutradara Riani Singgih-Seven10.

Bertujuan untuk mengedukasi tentang bentuk-bentuk kekerasan pada perempuan dan meningkatkan kesadaran perempuan agar mau bersuara jika dirinya menjadi korban.

Kegiatan ini diinisiasi dan di-created oleh Nova Eliza sebagai pendiri Suara Hati Perempuan Foundation sebagai upaya dari Suara Hati Perempuan Foundation untuk menurunkan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

"Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan merupakan kampanye internasional, untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia,” kata Nova.

“Kekerasan terhadap perempuan saat ini masih tinggi di Indonesia, oleh karena itu dengan adanya “Seni & Tutur Perempuan, 16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan” ini, kami ingin adanya peningkatan kesadaran dalam hal suara perempuan dalam seni dan budaya dan pengaruhnya terhadap kesetaraan dan hak asasi manusia serta peningkatan peluang kebebasan berpendapat dan berekspresi melalui akses yang lebih besar terhadap sarana ekspresi budaya dan seni sekaligus menciptakan ruang aman bagi perempuan. Satu Perempuan berani Speak Up, akan menyelamatkan ribuan hingga jutaan calon korban lain dari tindak kekerasan. Kami berharap semua pihak perlu menjalin sinergi, kerjasama, dan bergandengan tangan antara Pemerintah dengan lembaga masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan lain-lain agar tindak kekerasan terhadap perempuan dapat teratasi di Indonesia,” tandas Nova.

Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Fitra Arda merasa sangat senang dan antusias dapat bekerjasama dengan Suara Hati Perempuan Foundation dalam memeringati Hari International 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dengan menggelar kegiatan "Seni & Tutur Perempuan '16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan' ini.

“Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa dan negara. Di Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan seperti pejuang kemerdekaan, pejuang pendidikan, dan pejuang bagi keluarga. Namun, masih banyak data yang menunjukkan adanya kerentanan perempuan karena mengalami kekerasan. Dampak dari kekerasan terhadap perempuan ini bisa sampai jangka panjang hingga permanen dan memengaruhi masa depan perempuan khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini, kekerasan terhadap perempuan di Indonesia semakin sedikit, dan perempuan di Indonesia harus berani dalam menyuarakan tindak kekerasan," kata Fitra.

Sementara itu, PT Angkasa Pura II selaku pengelola 20 bandara termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menegaskan komitmen dalam mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. 

Bahkan, AP II saat ini memiliki komunitas Srikandi Angkasa Pura II sebagai wadah menyampaikan aspirasi, ruang diskusi, serta empowerment bagi para karyawati.

"Kami menyambut positif atas langkah insiatif yang dilakukan oleh Suara Hati Perempuan Foundation, dan AP II bangga dapat terlibat dalam ajang '16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan' yang digelar di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memeringati Kampanye Internasional 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan," ujar Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Dwi Ananda.

Terdapat 16 perempuan seniman yang akan bersuara. Para perempuan tersebut merupakan pelaku seni budaya mulai dari penulis, perupa, pendongeng, aktor, penari, pesuara, pemusik, pelukis, sutradara, dan sebagainya.

Adapun 16 Perempuan yang terlibat di Judul Seni & Tutur Perempuan '16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan' diantaranya Melly Goeslaw, Donna Agnesia, Hana Madness, Ayushita, Ussy Sulistiawaty, Melanie Subono, Ruth Marini, Leony VH, Amy Fitria S, Jihan Husein, Nia Dinata, Revina VT, Mian Tiara, Nia Gautama, Ningrum Syaukat, dan Rita Tila.


Nova Eliza, Pendiri Suara Hati Perempuan Foundation. Foto: Tim iNews

 

Dalam kesempatan ini Nova Eliza memberikan tips bagaimana caranya agar anak perempuan bisa terhindar dari segala bentuk kekerasan.

"Pertama, penting untuk mengedukasi diri. Cari tahu sebanyak-banyaknya tentang hak perempuan, hukum yang sedang berlangsung seperti apa. Harus disempatkan, kalau tidak sempat, harus make time. Anak saya saja yang sekarang usia 13 tahun, sudah saya edukasi sejak usia 10 tahun. Kalau dia tahu ilmunya seperti apa, dia bisa menjaga dirinya seperti apa. Kita lawan kekerasan dengan edukasi karena banyak yang tidak paham kalau misalnya merangkul tanpa izin yang punya badan itu salah. Kedua, kalau melihat atau mengalami segera laporkan. Lapor pada tempat terpercaya ada badan hukumnya. Curhat ke orang yang tepat. Ketiga, pertahanan diri. Terus terusan edukasi diri. Pertahanan diri memang penting tapi lebih penting lagi punya ilmu untuk menghindar karena walau bagaimanapun laki-laki tetap lebih kuat dari perempuan," papar Nova.

"Pada anak saya, saya edukasi kalau berteman itu seperti apa. Tidak menormalkan ejekan, misal kalau panggil teman bro atau sis, saya katakan sebisa mungkin panggil nama saja. Kalau ada cowok atau cewek yang pegang tubuh atau area intim itu namanya sudah pelecehan, jadi tidak boleh. Saya mulai dari kegiatan sehari-hari saat dia berinteraksi dengan temannya, saat itu juga saya edukasi sebelum lupa," papar Nova lagi.

Editor : Novita Sari

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network