3. Menguatkan tulang
Daun bawang bermanfaat untuk menguatkan tulang dengan mengurangi risiko osteoporosis. Ini karena daun bawang kaya vitamin K.
Beberapa penelitian menunjukkan asupan vitamin K yang lebih tinggi dapat lebih meningkatkan kepadatan tulang dan menurunkan risiko patah tulang pinggul. Para pakar kesehatan di beberapa bagian dunia setuju penggunaan vitamin K untuk mengatasi osteoporosis.
4. Mencegah kanker
Banyak penelitian menemukan bahwa manfaat daun bawang mampu untuk melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker.
Salah satu komponen mencegah kanker adalah inulin, serat makanan yang termasuk dalam keluarga fruktan.
Dalam satu penelitian yang dipublikasikan di Genetics and Molecular Research, inulin dapat melindungi DNA dari kerusakan yang menyebabkan mutasi.
Mutasi dari DNA yang rusak sering dianggap sebagai penyebab kanker terbentuk. Daun bawang juga mengandung alisin, yang menghasilkan asam sulfenat saat dicerna.
Asam sulfenat ini menetralkan penyebaran radikal bebas (penyebab kanker) lebih cepat dari pada nutrisi lainnya. Manfaat daun bawang untuk mencegah kanker juga dikarenakan kandungan kaempferol. Ini adalah jenis antioksidan yang mampu menghilangkan stres oksidatif dalam tubuh.
5. Mengatur kolesterol
Manfaat daun bawang yang mengandung belerang juga bisa secara alami mengurangi kadar kolesterol jahat. Kolesterol jahat yang menumpuk nantinya meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung.
Alisin dalam daun bawang menghambat HMG-CoA reduktase, enzim spesifik di hati yang bertanggung jawab untuk memproduksi kolesterol.
Daun bawang juga mengandung fitonutrien, sulfida, dan tiol yang dapat membantu mengatur kolesterol dan melawan peradangan dalam tubuh.
6. Mendukung kehamilan sehat
Daun bawang tinggi folat dalam setiap sajian yang terbukti menjadi komponen menjaga kesehatan kehamilan.
Manfaatnya dalam mendukung kehamilan sehat ini karena bisa mencegah keguguran dan cacat tabung saraf.
Cacat tabung saraf merupakan jenis cacat lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan punggung tidak menutup dengan benar selama perkembangan janin.
Sayuran ini juga mengurangi risiko persalinan prematur spontan, terutama pada periode kehamilan 28 hingga 31 minggu.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait