get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragis! Meninggal di Rumah Sakit Warga Serang Terpaksa Ditandu selama 4 Jam, Akses Jalan Sulit

Ratusan Jawara se-Banten Berkumpul di Serang, Kapolri Sampaikan Pesan Khusus

Minggu, 24 Juli 2022 | 09:04 WIB
header img
Pejabat hadir antara lain Gubernur Banten Al Muktabar, Wali Kota Serang Syafrudin, Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Nugroho Arianto (mengenakan batik), Buya Subakir dari IPSI dan Wahyu Nurjamil Ketua DPP Kesti TTKKDH. Foto: M Mahfud/iNewsCilegon.id.

SERANG, iNewsCIlegon.id – Ratusan jawara Banten yang tergabung DPP Kesti TTKKDH berkumpul di Kota Serang. Para jawara dari berbagai perguruan silat se-Banten ini menampilkan jurus andalan masing-masing.

Ratusan jawara ini berkumpul dalam acara Sarasehan Kearifan Lokal Paguron se-Banten. Acara berlangsung di Gedung Juang 45 Serang Jalan Ki Mas Jong No 15 Alun-alun Barat Kota Serang. Acara berlangsung, Sabtu malam (24/7/2022).

Ratusan jawara ini berasal dari berbagai perguruan (perguron) silat antara lain Macan Gunung, Jalak Rawi, Bandrong Cilegon,  Puser Banten,  Gagak Lemayung, Terumbu, Macan Paku Banten, Jalak Banten, As Syifa, Taji Malela, Cimande Banten, Pendekar Banten, Pasopati, Bocah Angon, dan PSHT.

Acara dihadiri para pejabat tinggi antara lain Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo  (hadir secara virtual), Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar, Wali Kota Serang Syafrudin, Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Nugroho Arianto. Sementara dari kalangan jagat persilatan hadir Buya Subakir dari IPSI, Wahyu Nurjamil Ketua DPP Seni Tari (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) dan para guru besar silat se-Banten.

Dalam kesempatan itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan arahan di depan para jawara Banten. Kapolri yang juga Ketua Dewan Pembina DPP Kesti TTKKDH hadir secara virtual.

Kapolri menegaskan pencak silat merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dijaga dan terus dilestarikan

“Karena di dalamnya ada seni bela diri dengan kearifan lokal yang menjunjung tinggi nilai-nilai silaturahim, kebersamaan, serta kekeluargaan,” kata Kapolri.

Jenderal Sigit juga memberikan pesan khusus agar para jawara senantiasa menjaga soliditas dan kelestarian budaya Indonesia. “Demi mewujudkan cita-cita luhur bangsa merajut persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebhinekaan,” cetus Kapolri.

Sedangkan Gubernur Banten menilai para jawara Banten memiliki peran yang besar dalam sejarah Banten dan nasional. Di masa kini dan masa depan, peran jawara bisa dikembangkan dalam kegiatan yang bernilai ekonomi dengan tampil di momen daerah, nasional dan internasional.

Al Muktabar mencontohkan atlet silat bisa membersembahkan beberapa medali dalam kejuaran di tingkat daerah, nasional dan internasional.

“Penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Paguron atas kontribusi selama ini dan di masa depan,” kata Al Muktabar.

Wali Kota Serang Syafrudin menegaskan kehadiran para jawara bukan sekadar memamerkan atraksi jurus masing-masing perguruan tinggi melainkan lebih sebagai ajang silaturahmi.

Wali Kota Serang menilai para pesilat memiliki jasa besar dalam sejarah perjuangan bangsa. Para jawara berada di garda terdepan saat menghadapi Belanda.

Turut Ciptakan Situasi Keamanan yang Kondusif

Sementara itu  Kapolres Serang Kota Kombes Nugroho Arianto menilai tingginya peran para jawara dalam turut menjaga kondusifnya keamanan di Kota Serang. Para jawara dari berbagai perguron dilatih tidak hanya kepandaian bersilat tetapi juga ketinggian akhlak dan budi pekerti.

“Para jawara itu adalah garda terdepan dalam pelestarian seni budaya di Serang dan Banten. Tentu saja salah satu perwujudan seni budaya adalah turut menjaga suasana kehidupan masyarakat yang damai,” kata Kombes Nugroho Arianto

Sedangkan Wahyu Nurjamil Ketua DPP Kesti TTKKDH mengungkapkan upaya melestarikan kegiatan silat di Banten bukan hal mudah di tengah perkembangan jaman. Untuk itu ia meminta kerja sama dengan pemerintah agar para jawara (pesilat) mendapat pembinaan secara intensif.

Wahyu Nurjamil menegaskan komitmen tinggi para jawara untuk turut menjaga situasi kondusif dan aman di Banten seperti yang selama ini sudah dilakukan. “Di Banten itu ada 3 komponen utama yaitu Ulama, Umaro dan Jawara. Sejarahnya memang begitu,” kata Wahyu Nurjamil.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut