JAKARTA, iNewsCilegon.id - Mendikbud Ristek RI (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia), Nadiem Makarim menghapus tes mata pelajaran dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Sebagai gantinya, seleksi akan berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Menurut Nadiem, jalur SBMPTN yang sebelumnya hanya fokus pada tes mata pelajaran, secara tidak langsung memicu turunnya kualitas pembelajaran.
Peserta didik kurang mampu, juga dinilai Nadiem, jadi lebih sulit bersaing pada jalur SBMPTN.
"Tidak ada lagi tes mata pelajaran, tetapi hanya tes skolastik yang mengukur empat hal yaitu potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris. Soal-soal akan menitikberatkan pada kemampuan penalaran peserta didik, bukan hafalan,” kata Nadiem dikutip Kamis (8/9/2022).
Ditambahkan Nadiem, hal itu membuat skema seleksi jadi lebih adil karena setiap peserta punya kesempatan yang sama untuk masuk di jalur seleksi nasional berdasarkan tes.
"Oleh karena itu, kerja sama yang baik antara peserta didik dan guru melalui pengasahan daya nalar, akan meningkatkan kesuksesan peserta didik pada jalur seleksi berdasarkan tes,” terang Nadiem.
Editor : Novita Sari