Berbagai usulan datang. Salah satu usulannya adalah menjadikan tanah nganggur tersebut ditanami. Usulan dilatarbelakangi isu ketahanan pangan yang kini menjadi isu penting nasional dan internasional.
Semua anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cilegon manggut-manggut. Namun masalah terbesarnya adalah tak satu pun dari mereka memiliki pengalaman sebagai petani.
Untungnya Kapolsek Cilegon pada saat itu, Kompol Karep Waluyo memiliki pengalaman bertani. Kompol Waluyo akhirnya menularkan pengalaman bertani pada 10 anggota Bhabinkamtibmas.
Mereka kemudian meminta izin kepada perumahan Metro untuk menggarap lahan nganggur. Izin dikabulkan. Dimulailah 10 polisi anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cilegon bertani di lahan seluas 3.000 meter persegi.
Mereka memutuskan menanam golden melon. Selain harganya cukup tinggi, masyarakat gemar dengan buah melon.
Bhabinkamtibmas Polsek Cilegon lalu menyusun rencana kerja lapangan yang detil. Seperti kapan waktu proses pencangkulan lahan, pemasangan plastik, pindah tanam bibit melon, pemupukan, dan rencana kerja detil lainnya.
Dengan mematuhi rencana kerja yang disusun, tak disangka panen buah melon sangat memuaskan. Hasilnya bahkan diluar dugaan para polisi yang baru bercocok tanam ini.
“Untuk 3.000 meter persegi menghasilkan 8 ton buah golden melon. Padahal perkiraan awal kami hanya 4 ton,” kata Aipda Hamjah.
Tak hanya kuantitasnya yang banyak, tetapi kualitasnya juga sangat baik. Terbukti buah golden melon produksi Kebun Alam Negeriku yang digarap para polisi ini diterima toko buah ternama.
“Setelah dicek dari kemanisan dan fisik buah, melon kita diterima,” ujar Aipda Hamjah sambil tersenyum.
Editor : M Mahfud