get app
inews
Aa Text
Read Next : Baru Ngeh! Meniup Makananan Panas bisa Picu Penyakit Jantung, Benarkah?

Geger! Sirup Obat Batuk Anak Berbahaya Mengandung Etilen Glikol, Apa Itu?

Jum'at, 21 Oktober 2022 | 08:57 WIB
header img
Obat batuk sirup anak berbahaya mengandung Etilen Glikol. Foto: Istimewa.

CILEGON, iNewsCilegon.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengumumkan ada lima produk obat sirup yang mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) yang melebihi ambang batas.

Informasi tersebut jelas memunculkan kekwatiran dari para orang tua yang memiliki anak-anak dan bayi.

Lalu apa itu Etilen Glikol?

Dikutip dari berbagai sumber, Etilena glikol (Nama IUPAC: 1,2-etanadiol) adalah senyawa organik yang digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan fiber poliester, industri pabrik, serta polietilena tereftalat (PET) yang digunakan pada botol plastik. 

Sudah lama senyawa ini dipakai untuk bahan campuran pendingin mesin, karena titik bekunya sangat rendah dan titik didihnya lebih tinggi daripada air. Senyawa ini tak berwarna dan tak berbau.

Etilena glikol cukup beracun dengan LDLO = 786 mg/kg untuk manusia. Bahaya utama terletak pada rasa senyawa ini yang manis. Karena itu, anak-anak dan hewan sering tak sengaja mengonsumsinya melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan. 

Ketika terhirup, etilena glikol teroksidasi menjadi asam glikolat dan kemudian menjadi asam oksalat, yang bersifat racun. 

Etilena glikol dan produk sampingnya yang beracun akan menyerang sistem saraf pusat, jantung dan ginjal, serta dapat bersifat fatal jika tidak segera ditangani.

Produk antibeku yang digunakan pada kendaraan mengandung propilen glikol sebagai pengganti etilena glikol karena lebih aman, disebabkan rasanya yang tidak enak.

Secara kimia, ia juga disebut dengan nama umum 1.2-dihidroksietana, 1.2-etanadiol, glikol, etilen alkohol, glikol, glikol alkohol, monoetilen glikol, dan etilen dihidrat. Jadi, ketika kamu menjumpai beberapa nama kimia tersebut, bisa jadi itu mengacu pada bahan yang sama, yakni etilen glikol.

Etilen glikol (ethylene glycol) merupakan bahan kimia industri yang memiliki karakteristik berupa cairan bening, tidak berwarna, seperti sirup (kental pada suhu kamar), tidak berbau, dan mempunyai rasa yang manis. Ia dihasilkan dari reaksi kimia antara etilen oksida dan air.

Etilen glikol pertama kali diformulasikan pada tahun 1850-an, dan mulai diproduksi besar-besaran pada tahun 1900-an di Amerika Serikat. Hingga kini, produk kimia tersebut diproduksi dan dikomersialkan secara luas di seluruh dunia.

Penggunaan etilen glikol sangat umum di industri otomotif, terutama sebagai antibeku otomotif, yang sering ditemukan dalam warna kuning-hijau neon. Akan tetapi, ia juga dapat dijumpai secara luas dalam produk konsumen lainnya, seperti:

  • Cairan rem hidrolik
  • Tinta bantalan stempel
  • Pulpen
  • Cat
  • Pelarut
  • Sistem tenaga surya
  • Serat poliester (untuk pakaian, karpet, dan bantal)
  • Bahan tambahan makanan tidak langsung (untuk bahan kemasan pangan)
  • Kosmetik
  • Farmasi.

     

Berikut beberapa efek samping kesehatan dari etilen glikol:

  • Keracunan dapat menyebabkan gejala seperti depresi sistem saraf pusat (penurunan tingkat kesadaran), euforia, pingsan, kemabukan, mengantuk, pusing, sakit kepala, mual dan muntah akibat iritasi sistem pencernaan, bicara cadel.
  • Paparan pada mata dapat menyebabkan iritasi, pembengkakan kelopak mata, kornea, konjungtiva, dan iris.
  • Paparan karena terhisap pada tingkat tinggi dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan bagian atas, iritasi selaput lendir, hingga ketidaknyamanan pernapasan dan batuk yang tak tertahankan.
  • Toksisitas yang parah akibat tertelan dapat menyebabkan koma, hilangnya refleks, kejang (jarang), iritasi pada jaringan yang melapisi otak, berkurang atau tidak adanya pembuangan urine, gagal ginjal akut
  • Kematian jika tidak diobati.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut