Sementara itu, Kepala MDTA di kecamatan Mekarjaya yang tidak mau disebut namanya menambahkan, bahwa dirinya merasa janggal dengan adanya lembaga-lembaga baru yang mendapat hibah insentif guru.
"Saya aneh ini kok ada lembaga-lembaga baru yang dapat dana hibah insentif guru, parahnya lagi penilik juga main parap aja lembar verifikasi tanpa turun langsung ke lapangan, bukan hanya itu bahkan penilik kecamatan Pandeglang tidak mau menandatangani proposal usulan 14 lembaga MDTA di kec. Pandeglang dengan alasan tidak jelas,” imbuhnya.
Ia mengatakan, persoalan ini sudah disampaikan langsung ke DPRD Pandeglang melalui pesan Whatsapp, namun terkesan diam dan tidak bisa berbuat banyak terkait dengan nominal hibah MDTA tahun 2022.
"Perjuangan penganggaran MDTA sudah maksimal di perjuangkan oleh DPRD Pandeglang namun lagi-lagi kurang keberpihakan eksekutif Pemda Pandeglang kepada MDTA," ucapnya.
Perlu diketahui, kekecewaan serupa juga disampaikan ketua K3MDT Cigeulis, Cibitung, Cikedal, karena menurut mereka Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang dinilai sudah tidak berpihak kepada Guru MDTA, yang awalnya anggaran MDTA se-kabupaten Pandeglang dari tahun 2012-2020 sebesar Rp6 Milyar, di tahun 2021 turun drastis hanya Rp2,2milyar, dan tahun ini lebih parah menjadi Rp1,6 milyar.
Editor : M Mahfud