Peran golok dalam perjuangan kemerdekaan RI
Dalam sambutannya Irjen Rudy menyatakan Banten penuh dengan sejarah perjuangan meraih kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Para pejuang Banten ini selalu melengkapi dirinya dengan menggunakan golok di setiap arena perjuangan.
“Golok Banten punya nilai histori tinggi sejak era Kerajaan Sunda atau Padjadjaran, era Kesultanan Banten, sampai dengan era kemerdekaan hingga saat ini,” kata Rudy.
Menurut Rudy, golok Banten bukan sekadar alat perang di zaman perjuangan kemerdekaan melainkan penuh nilai-nilai seni budaya baik dari sesi bentuk, dapur, pamor dan modelnya.
“Makanya golok Banten bertahan ratusan bahkan ribuan tahun. Dan kita harapkan terus lestari,” ujar Rudy.
Bagi masyarakat Banten, golok bukan sekadar alat bela diri, melainkan memiliki nilai-nilai budaya. Foto: M Mahfud/iNews Cilegon
Kepolda Banten menilai golok Banten sudah menjadi pusaka yang turun temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Banten.
Rudy mengungkapkan tingginya nilai Golok Banten disebabkan dua aspek yaitu aspek isoteri dan eksoteri.
Aspek eksoteri berupa pemahaman terkait teknik pembuatan golok melalui proses penempaan, pukulan dan lipatan dari bahan logam campuran pilihan. Terwujudlah golok dengan pamor yang indah.
“Para empu membuat golok tak hanya dari sisi fisik tetapi juga aspek spiritual dengan berpuasa dan berdoa,” terang Rudy.
Sedangkan dari aspek isoteri berupa pengalaman individual yang lebih bersifat misteri yang cukup dinikmati sendiri dan menjadi pengayaan batin.
“Biasanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu atau mempunyai kelebihan tertentu,” jelas Rudy.
Dengan ketinggian nilai budaya golok Banten, Irjen Rudy mengharapkan generasi muda untuk menjaga dan melestarikan golok Banten.
“Marilah kita sebagai anak Bangsa, putra-putri ibu pertiwi wajib ikut serta menjaga dan melestarikan Golon Banten agar anak cucu kita dapat mengetahui sejarah dari perjuangan para leluhur Bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” ajak Rudy.
Editor : M Mahfud