CILEGON, iNewsCilegon.id - Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini merupakan provinsi yang paling barat di Pulau Jawa.
Suku aslinya adalah suku Sunda Banten yang berada di wilayah Kabupaten Serang bagian selatan, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, serta Kabupaten Tangerang bagian selatan dan komunitas masyarakat adat yakni suku Badui yang mendiami wilayah Gunung Kendeng dan Leuwidamar di Kabupaten Lebak.
Dilansir dari biroumum.bantenprov.go.id, letak Provinsi Banten berada di paling barat Pulau Jawa.
Banten pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat. Namun karena Jabar mengalami pemekaran, akhirnya Banten berdiri menjadi provinsi sendiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000.
Tapi tahukah kamu ternyata nama Banten berasal dari kata singkatan, berikut ulasannya.
Dilansir iNewsCilegon.id dari dpmptsp.bantenprov.go.id, asal usul Banten terdapat berbagai variasi sebagaimana tercantum dalam buku Toponimi Disbupar Banten 2014 tulisan Juliadi dan Neli Wachyudin.
Versi pertama, menurut Tb. H. Achmad dalam buku pakem Banten terbitan Drukkerij tahun 1935, nama Banten berasal dari singkatan kata dalam bahasa Jawa, yakni "katiban inten". Arti dari katiban inten yaitu kejatuhan intan
Makna "katiban inten" merujuk pada sejarah masyarakat Banten yang awalnya menyembah berhala, menganut agama Buddha, lalu Islam datang dengan berbagai ilmu agama seperti fiqih, ushuluddin, maupun ilmu umum.
Dengan hadirnya Islam serta banyak pengajaran darinya, hal tersebut diibaratkan seolah-olah kejatuhan intan biduri yang bercahaya terang.
Menurut versi kedua, nama Banten berasal dari kata "Bantahan". Hal tersebut merujuk pada masyarakat Banten yang dulu membantah serta tak mau tunduk pada aturan-aturan buatan Belanda yang ingin menguasai wilayah itu.
Versi ketiga, nama Banten disebut berasal dari nama kerajaan Hindu/Buddha, yaitu Kerajaan Banten Girang, yang berdiri sebelum Kesultanan Banten.
Sedangkan menurut kebudayaan masyarakat Hindu, makna Banten secara etimologi mengarah pada sesajen atau sesajian untuk memenuhi kebutuhan spiritual.
Editor : M Mahfud