“Bluebird lahir dari seorang perempuan. Dalam perjalanan 50 tahun melayani negeri, Bluebird juga didukung oleh banyak perempuan tangguh sehingga bisa menjadi sebesar saat ini, seperti karyawan perempuan, pengemudi perempuan, dan juga istri-istri dari pengemudi yang merupakan tiang penopang dan bagian dari keluarga besar Bluebird. Terdorong oleh nilai luhur perusahaan yaitu Peduli, Bluebird sebagai perusahaan penyedia layanan mobilitas yang berkelanjutan, berkomitmen akan selalu menjunjung tinggi rasa hormat dan penghargaan terhadap para perempuan, serta menyediakan rasa aman bagi seluruh masyarakat yang dilayaninya, terutama perempuan. Bluebird senantiasa berkontribusi sebagai agen pembangunan masyarakat, termasuk dalam hal pemberdayaan perempuan dan kampanye anti-kekerasan terhadap perempuan. Karena itu, Bluebird sangat bergembira, antusias, dan menyambut baik kesempatan untuk mendukung perhelatan Seni dan Tutur Perempuan: 16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan,” papar Mediko.
Lebih lanjut, Mediko menjelaskan bahwa beragam inisiatif telah dilakukan Perseroan untuk mendukung terciptanya ruang aman bagi perempuan untuk tumbuh dan berkembang.
Ragam inisiatif tersebut meliputi program Kartini Bluebird, inisiatif kesetaraan gender di perusahaan, hingga inisiatif yang dilakukan oleh tim Bluebird untuk mencegah pernikahan dini dengan melakukan edukasi secara langsung.
Tak terhenti disitu, Bluebird juga pernah menyelamatkan korban pemerkosaan oleh sekelompok laki-laki, dan saat ini perempuan tersebut merupakan bagian dari keluarga besar Bluebird Group untuk menjadi pengemudi dan pernah mendapatkan predikat sebagai pengemudi teladan.
“Bluebird hadir dalam melayani dengan membawa nilai-nilai seorang Ibu yang ingin menjaga dan melihat keluarganya dapat tumbuh serta berkembang sehingga kami ingin setiap masyarakat merasa aman dengan hadirnya Bluebird. Kami belajar, trust is earned, 50 tahun beroperasi, kami bersyukur bisa menjadi rekan mobilitas terpercaya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bermobilitas bagi kaum perempuan yang pulang lembur, sampai seringkali tidur tenang tanpa rasa was-was selama perjalanan," kata Mediko.
Mediko juga mengatakan bahwa, perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa dan negara.
"Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan seperti pejuang kemerdekaan, pejuang pendidikan, dan pejuang bagi keluarga. Namun, masih banyak data yang menunjukkan adanya kerentanan perempuan karena kekerasan. Dampak dari kekerasan terhadap perempuan ini bisa berlangsung dalam jangka panjang, bahkan memiliki efek permanen yang dapat memengaruhi masa depannya," ucap Mediko.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengentaskan isu kekerasan terhadap perempuan di Indonesia semakin meningkat karena para perempuan difasilitasi melalui ketersediaan ruang aman untuk berekspresi dan mengembangkan potensi diri.
Editor : Novita Sari