Sebelumnya pada hari Jumat, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan bahwa bantuan yang ditujukan untuk warga Palestina di Gaza tidak dialihkan untuk digunakan oleh Hamas.
“Kami memiliki mekanisme pemantauan yang solid… UNRWA tidak dan tidak akan mengalihkan bantuan kemanusiaan apa pun ke tangan yang salah,” katanya.
Rumah sakit di Gaza telah menjadi titik konflik yang sangat menegangkan di tengah berlanjutnya pertempuran Israel dengan Hamas, yang melancarkan serangan ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil.
Israel menanggapinya dengan mengepung Gaza secara total, memutus akses terhadap listrik, air, makanan, dan bahan bakar, serta melakukan serangan militer yang telah menekan rumah sakit dan pekerja medis hingga batas kemampuannya.
Lebih dari 100 petugas kesehatan tewas, dan 15 dari 35 rumah sakit idak dapat berfungsi, serta 57 layanan kesehatan dasar juga berhenti berfungsi. Pihak berwenang Palestina mengatakan bahwa 7.326 orang telah tewas dan lebih dari 18.967 orang terluka sejak pertempuran dimulai.
Israel dan pihak berwenang Palestina juga saling tuding mengenai ledakan di rumah sakit Arab al-Ahli di Gaza, dengan pihak berwenang Palestina menuduh Israel menyerang rumah sakit tersebut dengan serangan udara dan Israel menyatakan bahwa ledakan mematikan tersebut adalah akibat dari tembakan roket yang salah dari kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ).
PBB telah menyerukan penyelidikan independen.
Editor : M Mahfud