get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertama Kali Naskah Kuno di Cilegon Didigitalisasi, Ini Langkah Pemkot Cilegon

Jejak Sejarah Indonesia 2 November: Kisah Perjalanan Seorang Pemikir Multibudaya

Kamis, 02 November 2023 | 09:07 WIB
header img
Edgar du Perron Penulis Berbakat dari Nusantara yang Berani dan Berpikir Kritis. Foto : Wikipedia

Warisan yang Terus Hidup

Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler beberapa penulis terkenal lainnya, warisan Edgar du Perron terus hidup melalui masyarakat sastra yang didirikan untuk memperingati karyanya.

Dengan tujuan mengumpulkan dan memperdalam pengetahuan tentang dirinya, masyarakat ini memastikan bahwa kontribusinya dalam dunia sastra tidak terlupakan.

Selain itu, setiap tahun, Universitas Tilburg memberikan penghargaan budaya yang dinamai sesuai dengan namanya, memastikan bahwa karyanya terus memengaruhi dan menginspirasi generasi-generasi masa depan.

Sebagai penulis yang berani dan berpikir kritis, Edgar du Perron adalah salah satu tokoh sastra yang tak boleh dilupakan dalam kaya sejarah sastra Indonesia.

Berikut beberapa hasil karya terkenal dari Edgar du Perron:

  1. "Het land van herkomst" (Land of Origin): Karya ini adalah salah satu mahakarya terkenal Edgar du Perron. Diterbitkan pada tahun 1935, novel ini merupakan perpaduan unik antara pengalaman masa kecilnya di Hindia Belanda dan pengalaman Eropa yang tajam. "Land of Origin" adalah sebuah karya otobiografi yang memadukan berbagai elemen, dan dianggap sebagai salah satu novel terbaik dalam sastra Belanda abad ke-20.

  2. Puisi Erotis: Edgar du Perron juga menulis sejumlah puisi yang termasuk dalam kategori "sastra priapik." Beberapa puisi erotis yang ia hasilkan termasuk "De koning en zijn min," "Het lied van vrouwe Carola," dan "In memoriam Agathae." Puisi-puisi ini mencerminkan sisi kreatifnya yang kontroversial dan penuh eksperimen.

  3. Esai dan Kritik Sastra: Selain fiksi dan puisi, du Perron juga menulis esai dan kritik sastra. Ia menerbitkan berbagai esai, seperti "De smalle mens" (The Narrow Man) pada tahun 1934 dan "Multatuli, tweede pleidooi" (Multatuli, Plea for the Second Time) pada tahun 1938. Kritiknya terhadap sastra dan budaya adalah salah satu aspek penting dari warisannya.

  4. Penerjemahan: Edgar du Perron juga aktif dalam menerjemahkan karya-karya sastra dari bahasa Prancis dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Belanda. Beberapa penulis yang ia terjemahkan antara lain Valery Larbaud dan André Malraux dari bahasa Prancis, serta Walter Savage Landor dari bahasa Inggris. Penerjemahan-penerjemahan ini mencerminkan pemahaman mendalamnya tentang sastra dunia.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut