Menguak Misteri dan Asal Usul Gunung Aseupan Pandeglang yang Terkenal Angker

PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Terletak tidak begitu jauh dari Kota Jakarta, namun pendakian menuju Gunung Aseupan akan terasa sunyi dan sepi karena tak ada penghuni disekitarnya. Mitos menyebutkan, bahwa Gunung Aseupan di Pandeglang, Banten, terkenal angker dengan jalur pendakian yang sangat rapat, menandakan bahwa jarang ada pendaki yang berani menaklukkannya.
Dilansir iNewsCilegon.id dari berbagai sumber, Gunung Aseupan adalah gunung yang terletak di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, sekitar 18 KM sebelah barat dari pusat Kota Pandeglang.
Durasi pendakian Gunung Aseupan pun bervariasi tergantung pada rute pendakian yang dipilih dan tingkat pengalaman pendaki. Umumnya, waktu yang dibutuhkan untuk mendaki Gunung Aseupan dari basecamp (Pos) hingga puncak bisa berkisar antara 4 hingga 8 jam.
Puncak gunung Aseupan berada pada ketinggian 1174 meter di atas permukaan laut. Beberapa faktor seperti cuaca, kondisi fisik pendaki, dan jalur pendakian yang dipilih dapat mempengaruhi durasi keseluruhan pendakian.
Konon gunung ini diberi nama Aseupan karena bentuknya yang kerucut mirip dengan alat penanak nasi yang terbuat dari anyaman bambu. Dalam bahasa Sunda, alat tersebut disebut Aseupan karena mirip dengan alat Aseupan sejak dahulu kala menamai gunung ini dengan nama Gunung Aseupan.
Tak hanya itu, Makam tanpa nama di puncak Gunung Aseupan menjadi sumber misteri yang menarik minat para pendaki dan pencari petualangan. Keberadaannya yang tak teridentifikasi dan terkait dengan kekuatan magis mengundang spekulasi serta memicu imajinasi masyarakat setempat.
Sebagai tempat yang dipenuhi ketidakpastian, makam tanpa nama di Gunung Aseupan juga menumbuhkan kepercayaan pada entitas supranatural. Beberapa orang meyakini bahwa makam tersebut memiliki hubungan dengan kekuatan gaib atau roh halus yang menjaga gunung ini.
Meski kurang terkenal, pemandangan Gunung Aseupan tidak kalah indahnya dengan gunung-gunung lain yang ada di sekitarnya, seperti gunung karang dan gunung pulosari.
Selain keindahannya, Gunung Aseupan juga menyimpan kisah mistis dan mitos yang menambah daya tariknya.
Pengalaman supernatural selama pendakian Gunung Aseupan menambah dimensi mistis di sekitar gunung ini. Sosok wanita misterius yang muncul dan menghilang secara misterius menjadi perbincangan di kalangan pendaki.
Gunung Aseupan, dengan segala daya tarik alamnya kini dikenal bukan hanya sebagai tujuan pendakian biasa, tetapi juga sebagai tempat yang menyimpan cerita mistis dan mitos yang kaya.
Satu hal lainnya yang harus diingat pendaki adalah tidak boleh mengkonsumsi secara langsung makanan dari tempat memasak selama di Gunung Aseupan.
Rute menuju gunung aseupan bisa ditempuh melalui dua jalur, yakni jalur selatan dan Barat.
Jalur selatan dapat ditempuh dari Kota Serang Banten menuju ke Kabupaten Pandeglang.
Dari Kota Pandeglang perjalanan dilanjutkan melalui jalan raya Pandeglang Labuan melewati Kecamatan Mandalawangi dan Kecamatan Pulosari sampai di Kampung Pasir Kondang.
Sementara jalur bagian barat bisa dijangkau melalui jalan raya Merak Labuan melewati kawasan wisata pantai Anyer dan pantai Carita sampai ke gerbang wisata Air Terjun Curug Gendang.
Terdapat setidaknya dua jalur pendakian menuju puncak Gunung Aseupan, yaitu jalur Sikulan dari arah barat daya dan jalur Ulun Jaya dari arah selatan.
Namun diantara dua jalur tersebut hanya jalur Sikulan yang lebih sering dibuka dan digunakan para pendaki.
Jalur pendakian melalui jalur ini dimulai dengan melewati perkebunan warga yang terdiri dari kebun singkong cengkeh dan juga sawah padi dan ada pula kebun durian.
Editor : M Mahfud