BANTEN, iNews.id - Pengusiran Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim dari rapat dengan DPR karena dianggap telah menantang anggota Komisi VII DPR RI menjadi viral, Senin (14/2/2022). Sosok pria ini pun lansung menjadi buah bibir.
Silmy mejabat sebagai Dirut PT Krakatau Steel sejak 2018 lalu hingga saat ini dan dianggap sukses melakukan rekstrukturisasi di perusahaan plat merah tersebut.
Dihimpun dari berbagai sumber, selain menjabat posisi penting di PT Krakatau Steel, ternyata Silmy pernah menduduki sejumlah jabatan prestisius antara lain:
Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) sejak Agustus 2016 hingga September 2018. Ia juga pernah menajabat sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) (Desember 2014-Agustus 2016).
Selain itu, hingga hari ini ia juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar lembaga, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Posisi penting itu ia jabat sejak 12 tahun lalu dan menghantarkannya sebagai sosok profesional di bidang pertahanan.
Tidak hanya itu, pria berusia 48 tahun itu juga tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting antara lain Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara (BIN) (2013-2015), Komisaris PT. PAL Indonesia (Persero) (2011-2014), Anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan RI (2010-2014).
Kemudian menjadi Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI (2010-2011), Anggota Tim Pengendali Aktivitas Bisnis TNI (2010-2011), Anggota Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009), Anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis TNI (2007-2008) dan lainnya.
Kariernya yang cemerlang tidak lepas dari pendidikan yang ia tempuh. Meraih gelar sarjana strata satu fakultas ekonomi pada 1997, kemudian melanjutkan pendidikan Magister Ekonomi Universitas Indonesia (2007).
Lulus S2 di dalam negeri, Silmy melanjutkan pendidikannya di Georgetown University, GLS, Washington D.C., AS (2010) dan George C. Marshall European Center for Security Studies, Program in Advance Security, Garmisch-Partenkirchen, Jerman (2012). Ketertarikannya di bidang pertahanan ia genapi dengan menempuh pendidikan NATO School, Oberammergau, Jerman (2012)
Sosoknya yang sepi pemberitaan, tiba-tiba mendadak viral akibat insiden pengusiran oleh anggota Komisi VII DPR RI yang menudingnya bersikap tidak hormat terhadap marwah DPR sebagai lembaga legislatif.
Editor : Mumpuni Malika