CILEGON, iNews Cilegon.id - Kopi latte yang Anda bawa dari kios di pojok kini hadir dalam cangkir kertas, bahkan terkadang dengan tutup kertas. Mengganti gelas plastik sekali pakai dengan gelas kertas memang bermasalah.
Para peneliti di Universitas Gothenburg menunjukkan bahwa cangkir kertas yang dibuang ke alam juga dapat menyebabkan kerusakan karena juga mengandung bahan kimia beracun.
Kertas menghadirkan potensi bahaya kesehatan baru dibandingkan dengan bahan lain. Hal ini menjadi semakin berisiko karena kini masyarakat beralih dari plastik untuk urusan wadah makanan dan minuman di mana kertas menjadi alternatifnya.
Laporan mengenai polusi plastik yang mencemari seluruh bagian bumi dan semua makhluk hidup telah mempercepat peralihan ke bahan alternatif.
Namun cawan tersebut juga dapat membahayakan organisme hidup jika berakhir di alam. Para peneliti di Universitas Gothenburg menunjukkan hal ini dalam sebuah penelitian yang menguji pengaruh cangkir sekali pakai yang terbuat dari bahan berbeda terhadap larva nyamuk kupu-kupu.
“Kami meninggalkan gelas kertas dan gelas plastik di dalam sedimen basah dan air selama beberapa minggu dan mengamati bagaimana bahan kimia yang terlarut mempengaruhi larva. Semua gelas berdampak negatif terhadap pertumbuhan larva nyamuk,” kata Bethanie Carney Almroth, Profesor Ilmu Lingkungan di Departemen Biologi dan Ilmu Lingkungan di Universitas Gothenburg, dilansir cilegon.inews.id dari berbagai sumber.
“Beberapa bahan kimia dalam plastik diketahui beracun, namun ada juga yang belum kita ketahui. Kemasan kertas juga berpotensi menimbulkan bahaya kesehatan dibandingkan bahan lainnya, dan hal ini menjadi lebih umum terjadi. Kita terpapar plastik dan bahan kimia terkait melalui kontak dengan makanan," sambungnya.
Bethanie Carney Almroth dan rekan dalam penelitiannya melaporkan, hasil mereka dalam artikel ilmiah di Environmental Pollution.
Dalam artikel tersebut, mereka membahas perubahan besar yang diperlukan untuk memitigasi kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kesehatan kita yang disebabkan oleh krisis polusi plastik
Perlu diketahui, Kertas tidak tahan lemak dan tidak tahan air, sehingga kertas yang digunakan dalam bahan pengemas makanan perlu diberi lapisan permukaan.
Plastik inilah yang melindungi kertas dari kopi di tangan Anda. Saat ini, film plastik sering kali dibuat dari polilaktida, PLA, sejenis bioplastik.
Bioplastik diproduksi dari sumber daya terbarukan (PLA umumnya diproduksi dari jagung, singkong, atau tebu) dan bukan bahan bakar fosil seperti yang terjadi pada 99% plastik yang ada di pasaran saat ini.
PLA sering dianggap dapat terbiodegradasi, artinya plastik ini dapat terurai lebih cepat dibandingkan plastik berbahan dasar minyak dalam kondisi yang tepat, namun studi para peneliti menunjukkan bahwa PLA masih bisa menjadi racun.
“Bioplastik tidak terurai secara efektif ketika berada di lingkungan, di dalam air. Ada risiko bahwa plastik tersebut tetap berada di alam dan mikroplastik yang dihasilkan dapat tertelan oleh hewan dan manusia, sama seperti plastik lainnya. Bioplastik setidaknya mengandung bahan kimia yang sama banyaknya dengan plastik konvensional," kata Bethanie Carney Almroth.
Editor : M Mahfud