Pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menyatakan bahwa program pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah untuk melindungi masyarakat dan memulihkan ekonomi dari dampak negatif Covid-19, dinilai telah berjalan efektif.
Perekonomian Indonesia sudah mulai bergerak, merujuk pada pertumbuhan ekonomi 2021 yang mencapai 5,02%. Kendati demikian, selama pandemi masih ada, maka ketidakpastian pada pemulihan ekonomi juga masih tinggi.
Oleh karena itu, dibutuhkan kewaspadaan dan disiplin terhadap pelaksanaan prosedur kesehatan tetap harus dipatuhi. Agar pandemi dapat dikendalikan dan dapat berubah menjadi endemi.
“Transisi dari pandemi menjadi endemi, diharapkan dapat menggiatkan sektor ekonomi dari hulu ke hilir. Pemulihan ekonomi nasional adalah tugas kita bersama, membutuhkan sinergi berbagai pihak, demi mewujudkan ekonomi yang terus tumbuh,” ucap Budi.
Komisaris Utama Bank Mandiri Chatib Basri, yang menjadi salah satu pembicara, turut menyatakan bahwa dengan penanganan covid-19 yang berjalan baik, maka pada semester kedua tahun ini diharapkan ekonomi akan mulai membaik. Namun, dampak dari perang Rusia vs Ukraina agar dapat disikapi hati-hati oleh pemerintah.
Managing Partner Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan optimistis, kondisi perekonomian Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh secara signifikan. Kuncinya adalah transformasi yang dilakukan pemerintah, salah satunya dengan melakukan hilirisasi mineral.
Hal itu terbukti memberikan nilai tambah, dan meningkatkan pendapatan negara dari ekspor mineral yang telah diolah lebih lanjut, ketimbang mengekspor raw material. Peningkatan devisa dari ekspor komoditas itu membuat rupiah stabil, dan dapat membiayai pembangunan.
Editor : Mohamad Hidayat