CILEGON, iNews Cilegon.id – Gara-gara tingginya toleransi umat Islam, Alun seorang keturunan Tionghoa menjadi mualaf. Ia kemudian dikenal sebagai raja tol dan berganti nama jadi Mohammad Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka pernah merasakan sebuah kejadian yang membuktikan betapa luar biasanya toleransi umat Islam. Moment itu pun dibagikan Jusuf Hamka di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara.
Kejadian tersebut berawal ketika ibunda Jusuf Hamka sakit dan nyaris stroke, yang dirawat di rumah. Sementara di depan rumahnya berdiri sebuah masjid yang posisi speaker atau pengeras suaranya mengarah langsung ke arah rumahnya.
Sehingga setiap ada suara adzan, suaranya langsung ke arah rumah Jusuf Hamka. Dan suara adzan dari speaker luar masjid itu sempat mengganggu istirahat ibunda Jusuf Hamka yang sedang terbaring sakit.
Karena ingin ibunya bisa istirahat, Jusuf Hamka pun menemui pengurus masjid untuk meminta selama 3 hari adzan tidak memakai speaker luar masjid.
“Pak Kyai, ibu saya sakit. Ibu saya kadang kala suka kebangun bangun malam kalo dengar suara adzan. Boleh nggak bantu saya, tolong deh 3 hari dikecilin (suara adzan dari speaker) sampai ibu saya sembuh, atau nanti kami cari tempat sodara kami pindahin,” ucap Jusuf Hamka ke pengurus masjid.
Tak disangka Jusuf Hamka yang pada saat itu dipanggil dengan sebutan Alun, mendapat jawaban yang mengejutkan dari pengurus masjid.
“Alun, kamu nggak usah kawatir. Kita nggak pake speaker luar, speaker dalam saja. Kamu minta 3 hari, saya kasih seminggu,” kata Jusuf Hamka menirukan ucapan pengurus masjid yang dia temui.
Dan pengurus masjid tersebut menepati janjinya. Selama seminggu adzan di masjid depan rumah Jusuf Hamka memakai speaker dalam masjid, sampai ibunda Jusuf Hamka sembuh.
Dari kejadian itu Jusuf Hamka melihat toleransinya umat Islam luar biasa. Dan hal tersebut yang menjadi salah satu alasan Jusuf Hamka memeluk agama Islam.
Jusuf Hamka mengucapkan dua kalimat syahadat dipimpin langsung oleh tokoh Islam kenamaan, Buya Hamka di Masjd Al Azhar Jakarta, pada tahun 1981.
Editor : M Mahfud