Sanghyang Sirah, Wisata untuk Peziarah di Ujung Kulon, Ada Batu Quran dan Kisah Khalifah Ali

PANDEGLANG, iNewsCilegon – Sanghyang Sirah, tempat misterius yang cocok dikunjungi para peziarah. Terletak di Ujung Kulon, Shanghyang Sirah dipercaya warga setempat pernah dikunjungi Khalifah Ali sehingga terdapat Batu Quran.
Tak salah kalau Sanghyang Sirah diklaim sebagai kepalanya Pulau Jawa. Ini karena letaknya di ujung Pulau Jawa, tepatnya di kawasan Ujung Kulon Pandeglang. Tak hanya sekadar nama yang menakjubkan, keindahan dan kisah di dalamnya akan membuat orang makin takjub.
Dalam hal kata sirah, bahasa Sunda dan bahasa Jawa kompak yang berarti kepala. Ini membuat Sanghyang Sirah makin melegenda sebagai kepalanya Pulau Jawa.
Abah Syargani, salah seorang juru kunci menceritakan tentang makna sesungguhnya Sanghyang Sirah dan Ujung Kulon.
Ujung Kulon berarti ujungnya kula atau ujung aku, dan sirah berarti kepala atau pusatnya ilmu pengetahuan.
BACA JUGA:
Mengenal Syekh Asnawi Al Bantani, Murid Kesayangan Syekh Nawawi Al Bantani
“Maka wajar, Sanghyang Sirah menjadi tempat berkumpulnya para karuhun, yakni Wali Sanga. Ada juga Ibu Ratu Kidul, dan lain-lain,” kata Abah Syargani.
Sanghyang Sirah, memang dikisahkan sebagai tempat berkumpulnya para waliyullah.
Masyarakat di sekitar pesisir Ujung Kulon mendapatkan cerita turun temurun, bahwa lokasi tersebut tempat sahabat sekaligus menantu Rasulullah SAW yaitu Khalifah Ali Bin Abi Thalib bertemu dengan tokoh Sunda kala itu untuk menyerahkan Al-Qur’an sebagai pedoman menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Cerita ini kemudian diyakini menjadi penyebab adanya batu Qur’an di gua Shangyang Sirah tersebut.
Editor : M Mahfud