BOGOR, iNewsCilegon.id – Kisah ini benar nyata dan dialami tim iNews Cilegon dan iNews Depok di Curug Ciampea Bogor Barat. Batu samping kiri di foto atas ini, membentuk wajah macan (harimau). Salah satu anggota tim kami, sempat kesurupan macan. Bukan macan kepanjangan manis cantik, tetapi harimau.
iNews Cilegon dan iNews Depok dari Jumat hingga hari Minggu kemarin (29 -31 Juli 2022) melakukan penjelajahan di Gunung Bunder, Ciampea, Bogor Barat.
Pada hari Sabtu, eksplorasi dilakukan di Curug Ciampea. Curug adalah air sungai yang jatuh dari ketinggian curam yang terbentuk secara alami.
Buyung Achdian, anggota tim jelajah. Sesaat sebelum kesurupan harimau (macan). Rona mukanya sudah menunjukkan tanda-tanda kesurupan macan. Foto: doc iNews Cilegon.
Salah satu curug indah di kawasan Bogor Barat adalah Curug Ciampea. Keindahannya, tak perlu keraguan. Udara dingin sejuk penuh oksigen, batu-batu besar, gemericik air, dan gerojokan air terjun yang bisa memijat punggung.
Tentu saja ceruk-ceruk air segar. Anda bisa mandi sepuasnya di jernihnya air segar, baik di bawah air terjun besar maupun air terjun kecil. Dijamin, kekusutan hidup sehabis kerja seminggu, lenyap seketika setelah mandi di ceruk-ceruk ini.
Di Curug Ciampea terdapat 2 curug besar dan banyak curug-curug kecil. Curug-curug ini membentuk genangan air yang dalam dan cukup luas. Pengunjung bisa mandi sepuasnya.
Untuk spot indah di Curug Ciampea, jumlahnya puluhan.
Nah dari sekian banyak spot indah, ada satu spot yang paling menarik iNews Depok. Itu terletak di curug kecil yang diapit 2 curug besar.
Curug kecil ternyata airnya cukup dalam. Bagian terdalamnya lebih dari 2 meter. Ditambah batuan besar di sampingnya, membuat kita bisa terjun dari ketinggian dan berenang karena air memutar seperti gasing.
Hati-hati untuk terjun dari ketinggian, karena banyak tonjolan batu kecil. Sembarangan meloncat, Anda bisa terbentur batu kecil.
Tim iNews Cilegon dan iNews Depok mandi sepuasnya. Dengan terjun dari ketinggian kemudian berendam mengikuti putaran ceruk. Dari atas keliatan kecil, tetapi setelah masuk ke dalamnya terasa luas karena bagian bawah mengembang seperti gua kecil.
Usai mandi dan bermain sepuasnya, kami istirahat dengan duduk-duduk di bebatuan. Tujuannya untuk menyerap segala kesegaran alam untuk mengusir kepenatan yang menumpuk berhari-hari dalam tubuh.
Setelah itu, kami mengabadikan keindahan ceruk tersebut.
Kebetulan di saat itu ada sosok wanita muda berpakaian serba hitam. Maka sekalian saja, wanita itu kami foto.
Sebagai wartawan merangkap fotografer, saya menggeser kamera ke samping kiri. Kamera dipepetkan ke bebatuan besar untuk mendapatkan efek foreground (latar depan) alami. Batu besar itu secara insting menarik saya, karena unik.
Beberapa foto saya unggah ke grup Whatsapp pada Senin pagi (1/8/2022). Dan secara spontan banyak yang mengomentari foto batu besar sebagai latar depan foto saya di salah satu foto tentang Curug Ciampea. Mereka serempak menyatakan batu itu seram.
“Batu itu seram, seperti manusia macan,” kata seorang netizen.
“Iya seram, kok bisa seperti,” timpal yang lain.
Saya pun akhirnya tersadar juga. Bahwa batu itu memang membentuk wajah seperti harimau.
Saya pun mengingat kembali kejadian di Curug Ciampea di hari Sabtu (30/7/2022). Kebetulan anggota tim kami, Buyung Achdian sempat kesurupan roh macan (harimau) usai mandi di ceruk yang ada batu macannya.
Buyung Achdian yang biasa kita panggil dengan sebutan Ach Yungbu tertidur tengkurap setelah mandi di ceruk tersebut. Ia terbangun dan kesurupan seperti seekor harimau baru bangun dari tidurnya.
Untung anggota tim ada yang memang paham dunia lain. Buyung Achdian segera diobati dan disadarkan.
“Tadi saya buang air besar,” kata Ach Yungbu alias Buyung Achdian usai kesurupan dan kami bertanya apa yang terjadi sebelumnya.
Buyung Achdian buang air besar di tempat yang aman. Namun tetap saja, “penunggu” tempat tersebut tak terima.
Memang di alam terbuka kita tak boleh sembarangan buang air besar maupun buang air kecil, apalagi maksiat. Penunggu tempat tersebut terkadang tak terima dan membuat orang kesurupan.
Meski ada kejadian unik seperti di atas, kami akan kembali datang ke Curug Ciampea sambil kemping di Bukit Merkusi, dan Bukit Kabayan
Bagi yang ingin menikmati Curug Ciampea serta kemping di Bukit Merkusi dan Bukit Kabayan, cukup ketik di google maps. Anda otomatis akan dipandu menuju sana.
Kami berangkat dari Pasar Minggu-Jakarta, butuh waktu sekitar 2,5 jam pada jam padat dengan sepeda motor. Jika dengan mobil, akan dibutuhkan waktu lebih lama.
Dan ingat selalu untuk jaga kebersihan dan tancapkan niat serta perbuatan baik di alam terbuka.
Selamat menikmati keindahan alam Indonesia.
Editor : M Mahfud