DEPOK, iNewsCilegon.id - Masjid Dian Al Mahri yang populer dikenal Masjid Kubah Emas adalah bangunan indah yang didirikan oleh seorang muslimah bernama Dian Djurah, yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata religi di Jawa Barat.
Masjid ini populer dengan sebutan Masjid Kubah Emas karena memiliki kubah berwarna emas.
Masjid ini dibangun oleh pengusaha asal Banten bernama Dian Djuriah Maimun al-Rasyid. Nama Mahri yang disematkan pada nama masjid ini diambil dari nama salah satu anak Dian.
Dian merupakan seorang pengusaha asal Banten kelahiran tahun 1953. Beliau dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Usaha yang dimiliki Dian dapat dikatakan cukup banyak, salah satunya usaha di bidang properti yang dirintisnya dari tahun 1980.
Namun, Dian lebih banyak menghabiskan fokus usahanya di negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi.
Berikut lima keistimewaan Masjid Dian Al Mahri atau Masjid Kubah Emas di Kota Depok:
1. Kubah terbuat dari emas 24 karat
Masjid ini tidak hanya memiliki warna emas, tetapi juga terbuat dari emas murni 24 karat. Terdapat lima kubah, terdiri dari empat kubah kecil dan satu kubah besar. Jumlah ini menunjukkan rukun Islam.
Sekilas rumah ibadah kaum muslimin ini mirip Taj Mahal di India, sehingga wisatawan yang datang tidak pernah ketinggalan berfoto bersama dengan latar belakang Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri.
2. Masjid termegah di Asia Tenggara
Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri juga menjadi bangunan masjid termegah di Benua Asia Tenggara, bahkan dunia.
Dibangun di atas tanah sekira 50 hektare, sementara bangunan masjid menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau 8.000 meter persegi.
Berkat luasnya, Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri dapat menampung hingga 20.000 jamaah. Masjid ini dibangun mulai 2001 hingga diresmikan dan pada 31 Desember 2016.
3. Arsitektur dalam mirip Timur Tengah
Selanjutnya arsitektur bagian dalam masjid ini mirip nuansa di Timur Tengah. Banyak pilar cantik serta terdapat lampu-lampu indah yang menghiasi langit-langit masjid.
Menariknya lagi, setiap pergantian jam sholat maka lampunya akan berubah-ubah. Misalnya saat waktu Sholat Magrib, maka cahanya akan sedikit redup. Kemudian ketika masuk Sholat Zuhur maka cahayanya sangat terang.
Warna monokrom mendominasi ruang masjid dengan unsur utama warna krem untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat.
Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton dan pengerjaannya digarap ahli dari Italia.
4. Jenazah pendirinya dimakamkan di komplek masjid
Sang pendiri Masjid Kubah Emas, Hj Dian Djuriah Rais binti Haji Muhammad Rais, meninggal dunia pada Jumat 29 Maret 2019. Ia kemudian dimakamkankan di halaman masjid.
Semasa hidupnya, Hj Dian dikenal sebagai orang yang dermawan dan baik agamanya. Beliau bahkan sempat memberangkatkan warga sekitarnya pergi ke Tanah Suci.
5. Misteri waktu pembangunannya
Di balik kemegahannya, ada misteri yang menyelimuti Masjid Kubah Emas ini. Beberapa orang pernah bercerita tentang keanehan yang mereka rasakan tentang masjid ini.
Bukan hanya dari kubahnya yang terbuat dari emas, tapi ada hal lain seperti proses pembangunan masjid ini yang tidak pernah diketahui warga sekitar.
Konon katanya Masjid Kubah Emas muncul secara tiba-tiba. Bahkan, tidak ada satu pun masyarakat yang tinggal di sekitar daerah Meruyung tahu kapan masjid ini dibangun.
Walaupun data-data menuliskan masjid dibangun sejak 2001, masyarakat Meruyung pun tak tahu siapa yang mengerjakannya. Hingga akhirnya menimbulkan banyak asumsi yang beragam dari warga sekitar.
Editor : M Mahfud