get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Sukses Djoeragan Madu di Cilegon, Produksi Madu Usai di PHK

Mengenal Keluarga The Sleeping Prince, Pangeran Arab yang Tidur Selama 17 Tahun

Selasa, 25 Oktober 2022 | 08:54 WIB
header img
Pangeran Tidur sempat menggerakan jarinya pada mei 2020 lalu (Foto: Istimewa).

CILEGON, iNewsCilegon.id - Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Khaled bin Talal dijuluki sebagai "Pangeran Tidur" karena tak kunjung bangun setelah koma 17 tahun. Keluarganya sempat merilis foto kondisi terbarunya dengan mengharapkan kesembuhannya.

Foto sang "Pengeran Tidur" tersebut dirilis oleh Putri Rima binti Talal di Twitter pada hari kedua Idul Fitri, 3 Mei 2022.

Dalam foto itu, sang pangeran terlihat bersama ayahnya, Khaled bin Talal, yang menolak untuk mematikan penyangga kehidupan putranya.

"Semoga Tuhan menyembuhkannya. Cintaku, semoga Tuhan melindungimu," tulis Putri Rima di Twitter miliknya @Rima_Talal, sebelum akhirnya dihapus.

Pangeran Al-Waleed telah menggunakan ventilator sejak 2005 setelah menderita pendarahan otak akibat kecelakaan mobil. Kecelakaan itu terjadi ketika dia menjalani studi di sebuah perguruan tinggi militer.

Ayahnya, saudara dari miliarder taipan bisnis Saudi, yaitu.Pangeran Al-Waleed bin Talal al- Saud, telah menolak untuk menyerah akan perjuangan hidup putranya dan bersikeras untuk memantau kondisinya dengan harapan bahwa suatu hari putra kesayangannya akan bangun dari koma.

Pada Oktober 2020, sang "Pengeran Tidur" sempat menggerakkan tangannya sebagai respons terhadap seseorang yang berbicara di samping tempat tidurnya. Video kejadian tersebut diunggah di video sosial pada saat itu.

"Halo, hai," kata orang itu kepada Pangeran Al-Waleed, mendorongnya untuk mengangkat dua jari.

"Biarkan saya melihat, lebih tinggi, lebih tinggi!" katanya dalam upaya yang berhasil untuk mendorong lebih banyak gerakan.

Terakhir kali gerakan seperti itu terjadi adalah beberapa tahun sebelumnya pada tahun 2015.

Perlu diketahui, Ayah Pangeran Khalid, termasuk di antara mereka yang ditahan selama 11 bulan karena mengkritik tindakan keras terhadap elite kerajaan yang menyebabkan puluhan pangeran, pejabat, dan taipan dipenjarakan di hotel Ritz-Carlton Riyadh pada tahun 2017. Dia ditangkap kembali secara singkat pada tahun berikutnya.

Pangeran Alwaleed bin Talal dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Menurut Forbes, dia adalah orang terkaya ke-45 dengan kekayaan USD 18.7 miliar atau Rp 277 triliun. Dia merupakan bagian dari anggota keluarga kerajaan Arab Saudi.

Belakangan ini Waleed dekat dengan Pangeran Muhammad bin Salman. Keduanya saat ini punya sebuah misi yang harus diwujudkan, visi Arab Saudi 2030.

Al Waleed dikenal sebagai orang terkaya di antara anggota kerajaan lainnya. Dia mengumpulkan harta kekayaannya melalui saham dan properti. Wajar saja jika dia bisa membeli sebuah pesawat dan kapal pesiar.

Tak hanya itu saja, Al Waleed juga punya hotel. Salah satunya Hotel Raffles. Hotel ini dikelola oleh operator internasional Raffles Hotels & Resort Singapura yang sebagian sahamnya dimiliki Kingdom Hotel Investments (KHI), anak usaha dari Kingdom Holding Company (KHC) yang didirikan Al Waleed.

Investasi lainnya, Four Seasons Resort Bali di Sayan, Four Seasons Resort Bali di Jimbaran Bay dan Raffles Hotel Bali di Jimbaran. Sementara di sektor keuangan, investasi KHC di Indonesia melalui Kingdom Holding di sektor keuangan adalah melalui Citigroup.

Al Waleed pernah ditangkap oleh kepolisian Arab Saudi karena tuduhan kasus korupsi pada 4 November 2017. Saat itu, Pangeran Muhammad sedang melakukan bersih-bersih dari kasus korupsi. Akibatnya, KPK Saudi membekukan seluruh aset milik Pangeran Al Waleed.

Dia di tahan pada bulan November bersama dengan setidaknya 10 pangeran lainnya dan puluhan pengusaha serta pejabat Saudi terkemuka.

Selama hampir tiga bulan Al Waleed ditahan, akhirnya dibebaskan pada 27 Januari 2018. Dia di tahan di penjara mewah Ritz-Carlton di Ryadh. Al Waleed dibebaskan setelah mencapai kesepakatan keuangan dengan jaksa agung.

Menurut kabar yang beredar, demi bisa bebas Al Waleed harus membayar USD 6 miliar. Menurut laporan Wall Street Journal, Al Waleed masuk dalam deretan tahanan yang diminta uang tebusan dengan nominal paling tinggi.

Namun pada tahun 2018 lalu, Saudi dituduh membunuh jurnalis Arab Saudi Jamal Kashoggi. Kasus ini membuat Arab Saudi semakin terpojok, termasuk dijauhi para investor. Untuk itulah Pangeran Muhamad meminta bantuan Al Waleed, karena ia dinilai mampu menyelamatkan citra keluarga besar Al Saud dan membujuk para investor.

Sebagai balas jasa atas bantuan Al Waleed, Pangeran Muhammad membebaskan saudara kandungnya Al Waleed pada 3 November lalu, yakni Pangeran Khaled bin Talal (Ayah the sleeping prince) yang sudah ditahan selama 1 tahun. Khaled ditahan karena mengkritik penangkapan Al Waleed.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut