get app
inews
Aa Text
Read Next : Wawalkot Sanuji Ajak Warganya Jadikan HUT RI Sebagai Momentum Pemersatu Pembangunan

Wawalkot Cilegon Dorong Kecamatan Purwakarta Jadi Kawasan Agrowisata

Rabu, 11 Januari 2023 | 18:41 WIB
header img
Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta ikut memanen cabai di lahan milik warga di Lingkungan Panasepan, Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, (Rabu 11/1/2023) (Foto: Diskominfo Kota Cilegon)

CILEGON, iNewsCilegon.idKecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, didorong untuk menjadi kawasan agrowisata atau wisata berbasis pertanian.

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta saat memanen cabai di lahan seluas 1.000 meter persegi milik warga di Lingkungan Panasepan, Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, (Rabu 11/1 /2023).

Sanuji mengatakan bahwa cabai merupakan salah satu komoditas bahan pangan yang menjadi penyumbang inflasi. "Untuk menahan laju infalsi, maka kita harus mendorong terus para petani cabai, jadikan wilayah Purwakarta ini sebagai pusat cabai," ungkapnya.

Menurut sanuji, Kecamatan Purwakarta merupakan salah satu wilayah di Kota Cilegon yang sangat berpotensi untuk dijadikan wisata pertanian.

 "Wilayah Purwakarta memang sangat cocok untuk pertanian sekaligus dapat dijadikan sebagai wisata pertanian. Sebelumnya kita juga pernah panen melon di pesantren Bani Qomar di mana hasil yang didapat juga sangat bagus," ucapnya.

Selain cabai dan melon, kata Sanuji, ada juga padi, kacang tanah, kacang panjang dan beberapa jenis lainnya. "Jadi Kecamatan Purwakarta ini memang sangat cocok untuk pertanian dan lahan yang kosong juga masih banyak yang tersedia," ungkapnya.

Sanuji menambahkan jika Pemerintah Kota Cilegon sangat mendukung eksistensi para petani. Oleh karenanya kedepan pihaknya akan terus mendorong kecamatan dan kelurahan untuk membina para petani. "Termasuk petani cabai ini. Ke depan kita dorong untuk diperbanyak," jelasnya.

Sementara itu, Marjawi selaku petani cabai di Purwakarta mengatakan bahwa kendala yang dialaminya selama menanam cabai adalah ketersediaan air dan pupuk. "Selain itu tidak ada kendala," katanya.

Marjawi mengaku butuh waktu sekira 75 hari sejak menanam hingga panen. Sekali panen, ia bisa menghasilkan hingga 50 kg.

"Untuk menjual hasil panen ini juga tidak begitu sulit, pembelinya langsung datang dan memetik sendiri. Alhamdulillah saat ini permintaannya begitu banyak," pungkasnya.

Editor : Mohamad Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut