get app
inews
Aa Read Next : Ratusan Pelajar hingga Mahasiswa Lebak Geruduk Polda Banten terkait Tambang Emas Ilegal

Tak di Pinjami Ambulans Bocah 8 Tahun di Lebak Banten Tewas, Warga Kepung Puskesmas Sarageni

Minggu, 05 November 2023 | 11:55 WIB
header img
Ratusan warga comarga, Lebak, Banten, kepung Puskesmas Sarageni. Foto: Istimewa

LEBAK, iNewsCilegon.id - Ratusan warga Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, berbondong-bondong kepung Puskesmas Sarageni. Hal itu dilatar belakangi oleh sikap pihak Puskesmas Sarageni yang tak pinjami Ambulans bocah 8 tahun yang mengalami kondisi kritis hingga tewas akibat terjatuh dari jembatan, dengan alasan Standard Operating Procedure (SOP). 

Warga Desa Sarageni, kecamatan Cimarga, Lebak memprotes terkait lambatnya penanganan pasien yang bernama Ica (8), korban kecelakaan yang jatuh dari jembatan gantung di kampung Bangunan, Desa Sarageni, Cimarga, Lebak oleh pihak Puskesmas Sarageni.

"Ambulans tidak bisa dipakai, padahal mobil ambulance ada dan sudah diparkirkan," kata Anggita, salah satu warga yang ikut dalam aksi protes tersebut, Sabtu (4/11/2023).

Warga lainnya, Iwan Setiawan mengungkapkan, kronologis kejadian hingga pasien meninggal dunia, dikarenakan penanganan yang kurang efetif dari pihak puskesmas.

"Korban jatuh dari jembatan dan kita bawa ke puskesmas terdekat (Sarageni), karena kritis kemudian di larikan ke rumah sakit Adjidarmo dengan kendaraan milik warga," jelasnya

Ia memminta kedepan Puskesmas ini lebih memprioritaskan pelayanan, khususnya masyarakat sarageni.

"Saat ini pasien telah meninggal dunia karena Puskesmas lebih mengedepankan SOP daripada sisi kemanusian," tukasnya.

Berdasarkan keterangan warga, buruknya pelayanan Puskesmas Sarageni memang bukan kali ini saja sebelumnya pernah ada warga yang kejadiannya serupa. 

Aksi unjuk rasa tersebut mendapat sambutan positif dari pihak Puskesmas Sarageni, massa diterima oleh Kepala Puskesmas Sarageni yang tiba di lokasi aksi pada pukul 13.00 wib.

Dalam audiensi tersebut warga sarageni menuntut agar kepala Puskesmas diganti, dan Standard Operating Procedure  jangan terlalu menjelimet, jika ada pasien yang sangat kritis.

Menyikapi hal tersebut, Iyan, Kepala Puskesmas Sarageni mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP).

"Kami juga mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat atas kejadian ini, kemungkinan ada miss komunikasi, dan pada dasarnya untuk ambulans kami tidak mempersulit untuk digunakan, dan sekali lagi saya dari pihak Puskesmas mohon maaf atas kejadian ini," tandasnya.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Cilegon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut