Pingin Jadi Bintara, Malah Diterima Akpol
Sigit Haryono mengaku mensyukuri betul akan takdirnya menjadi seorang polisi. Ia memang sedari kecil bercita-cita menjadi polisi.
Sigit adalah remaja yang tak neko-neko. Ia pingin menjadi bintara. Namun garis hidupnya justru menempatkannya di posisi lebih tinggi.
“Pada awalnya kepingin jadi bintara. Alhamdulillah malah diterima di Akpol,” kata AKBP Sigit Haryono saat menerima iNews Cilegon, Januari 2022.
Selepas lulus Akpol tahun 2002, Sigit Haryono ditugaskan menjadi Kapolsek Lasusua Sulawesi Tenggara. Karirnya berlanjut menjadi Kasatreskrim Kolaka Utara.
Sigit Haryono kemudian menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Setelah lulus, Sigit Haryono mendaftar menjadi penyidik KPK.
Di lembaga anti rasuah ini, Sigit Haryono berkarir selama 10 tahun dan tidak bisa diperpanjang lagi. Ia harus kembali bertugas di lembaga kepolisian.
“Cita-cita saya memang jadi polisi, jadi saya tetap ingin jadi polisi. Kalaupun ditugaskan di KPK ya sebagai polisi yang ditempatkan di KPK,” tutur Sigit.
Sekembali ke Polri, Sigit Haryono ditempatkan sebagai Kabag Bin Ops Ditpamobvit Polda Metro Jaya. Selanjutnya ia kembali berkarir di reserse dengan menjabat Kasat Resnarkoba Bekasi Kota, dan Kasubdit II Fismondev Ditkrimsus Polda Metro Jaya.
Pada Agustus 2020, saat pandemi merebak di negeri ini, Sigit Haryono dipromosikan menjadi Kapolres Cilegon.
Berbagai strategi ia jalankan. Hal prioritas yang ia benahi adalah bidang pelayanan polisi kepada masyarakat seperti pelayanan pengaduan, SIM, surat kendaraan bermotor, pandemi Covid dan layanan lainnya.
“Penangkapan para tersangka berbagai kasus juga dilakukan,” katanya.
Pada masanya, Polres Cilegon menangkap pelaku peredaran sabu-sabu seberat 13,8 kg. Jumlah ini terbesar dalam sejarah Polres Cilegon.
Editor : Usep Solehudin