get app
inews
Aa Read Next : Moment Langka Petugas Taman Nasional Ujung Kulon Bertemu Badak Cula Satu, Gemesss!

Heboh! Pemburu Jual Cula Badak Rp280 Juta, Kepala BTNUK Ungkap Fakta Mengejutkan

Kamis, 25 April 2024 | 11:31 WIB
header img
Ardi Andono, Kepala BTNUK Pandeglang (Foto: Istimewa)

PANDEGLANG, iNews Cilegon.id - Maraknya aksi pencurian cula badak di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang terletak di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, membuat heboh warga Pandeglang. Tak hanya itu, aksi pencurian yang dilakukan oleh sekelompok pemburu liar tersebut juga menggunakan sejumlah senjata yang tak biasa. 

Terkait hal ini, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) Ardi Andono angkat bicara. Dirinya mempertanyakan sejumlah senjata yang digunakan oleh para pemburu tersebut dalam menjalankan aksi pencurian cula badak di kawasan TNUK.

"Senjata nya itu FN, Revolver dan Moser .....ini kan hanya orang tertentu yang punya," kata Ardi Andono, Kamis (25/4/2024).

Ardi mengatakan, bahwa temuan ini merupakan bagian dari komitmen BTNUK dalam mengungkap perburuan dan pencurian cula badak di Taman Nasional Ujung Kulon hingga ke tingkat penadah dengan bekerjasama dengan pihak Kepolisian.


Badak mati diduga akibat aksi perburuan liar di TNUK (Foto: Istimewa)
 
"Jadi  penangkapan ini berawal dari laporan dan informasi kita tentang hilang nya kamera trap dan bukti bukti lain dilapangan,"  kata Ardi Andono. Kamis (25/4/2024).

"Dan diitahun 2023, Kami dengan Polda dan Gakkum melakukan operasi pengamanan dgn hasil 345 senjata diserahkan. Penangkapan pemburu hingga penadah pada Oktober 2023, Kita juga sudah menutup jalur ke seluruh semenanjung termasuk untuk wisata, kami juga membongkar gubuk-gubuk di Sangiang sirah yang di sinyalir digunakan oleh pemburu, selain itu Kami juga menerapkan full protection system di semenanjung, 24 jam kawasan di jaga," sambungnya.

Sementara, lanjut Ardi, terkait jumlah cula dan Badak yang mati akibat aksi perburuan liar ini belum dapat disampaikan karena masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak penyidik dan IPB.

"Data pengakuan dan sinkronisasi dilapangan sedang di identifikasi. Saat ini, jumlah pengakuan dan temuan bangkai atau tulang masih di analisa Puslabfor dan lab IPB, karena temuan tidak utuh dan berserak .. masih sulit menentukan satu individu atau bukan, temuan tulang belum tersingkornisasi maka perlu test DNA dari IPB, jadi belum bisa di sampaikan, nanti di sidang aja," jelasnya.

Ardi berharap, para tersangka yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) segera tertangkap dan pihak pengadilan memvonis para terdakwa dengan hukuman yang setimpal. 

"Saya berharap tuntutannya tinggi, karena 3 dakwaan yang tertinggi yakni terkait kepemilikan senjata api yang digunakan," pungkasnya.

Sebelumnya, dikutip cilegon.inews.id, dari laman sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) Pengadilan Negeri (PN) Pandeglang, Rabu (24/4/2024), menyatakan bahwa Sunendi, warga Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, telah didakwa melakukan perburuan terhadap badak Jawa di TNUK. Dari hasil perburuan itu, Sunendi meraup keuntungan sebesar Rp 280 juta.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Cilegon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut