get app
inews
Aa
Read Next : Viral Oknum Anggota BEM UNY Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa Baru

Mahasiswa UNY Ajak Masyarakat Membuat Tempe Dari Biji Karet

Minggu, 20 Maret 2022 | 15:51 WIB
header img
UNY Ajak Masyarakat Membuat Tempe Dari Biji Karet (foto: uny.ac.id)

Selanjutnya, Rendam kembali biji karet selama 3×24 jam, lalu cuci dan dikukus selama kurang lebih 30 menit. Setelah dikukus, air yang  tersisa di dalam panci dibuang, kemudian biji karet dipindahkan ke tampah dan diratakan tipis-tipis.

Biarkan dingin sampai permukaan keping karet kering dan airnya menetes habis. Setelah dingin, taburkan ragi tempe (rhizopus oryzae) sebanyak 2 gram sambil diaduk-aduk sampai rata.

 Aji mengatakan penambahan ragi bertujuan mempercepat atau merangsang pertumbuhan jamur. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe. Selanjutnya, tempe dikemas sesuai dengan selera, dapat menggunakan plastik ataupun daun pisang.

Plastik atau daun pisang yang telah berisi biji karet dilubangi dengan menggunakan  jarum yang terbuat dari kayu ukuran kecil  kira-kira 8-10 lubang untuk  setiap sisi atas dan sisi bawah. Tempe disimpan di  tempat yang tidak tertutup.

"Untuk menghindari pembusukan pada tempe karena suhu yang terlalu panas, usahakan di tempat yang terjadi sirkulasi udara. Tempe didiamkan kurang lebih selama 2×24 jam. Setelah itu tempe siap diolah menjadi makanan yang lezat dan bergizi tinggi," kata Aji.

Terpisah, Kepala Desa Babat Arie Meidiansyah mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Program Pejuang Muda Kementerian Sosial yang sudah berkenan menyelenggarakan kegiatan yang positif bagi masyarakat Desa Babat.

“Saya berharap kepada masyarakat yang hadir untuk mengambil ilmunya dan menyampaikan kepada sanak saudara atau tetangga sehingga dapat memanfaatkan potensi biji karet di Desa Babat menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual untuk menambah penghasilan keluarga” kata Arie.

Salah satu warga, Agus, menyampaikan rasa senang dan antusiasnya selama pelaksanaan kegiatan sosialiasi. Menurutnya informasi yang disampaikan sudah sangat jelas dan memberikan informasi baru serta berharap semoga masyarakat Desa Babat tergerak untuk belajar lebih mendalam proses pemanfaatan biji karet menjadi tempe.

Sementara itu, Tegar Ristianto mengatakan kegiatan ini diadakan karena prihatin pada kondisi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan sampingan setelah menyadap karet dan banyaknya biji karet yang belum dimanfaatkan sebagai bahan baku olahan pangan.

“Biji karet yang jatuh dari pohon hanya dibiarkan begitu saja dan hanya sebagian yang digunakan sebagai bibit oleh petani," kata Tegar.

Editor : Mohamad Hidayat

Follow Berita iNews Cilegon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut