get app
inews
Aa Read Next : Harga Beras Tembus Rp15 Ribu per Liter Sejumlah Pedagang di Pandeglang Mengeluh

Mengenal Pandeglang, Kabupaten Berjuluk Kota Sejuta Santri Seribu Ulama

Senin, 17 Oktober 2022 | 12:36 WIB
header img
Kabupaten Pandeglang berjuluk kota sejuta santri seribu ulama. Pandeglang berasal dari kata Pande dan Gelang (Foto: Istimewa).

PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Sempat diterjang Tsunami pada 2018 lalu, Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Banten yang ibu kotanya juga bernama Pandeglang, terletak di kabupaten paling barat Pulau Jawa.

Luas wilayah Kabupaten Pandeglang mencapai 2.746,89 kilometer persegi, yang mencakup beberapa pulau kecil di Samudera Hindia, yakni Pulau Panaitan, Pulau Deli, dan Pulau Tinjil. Selain itu, kabupaten ini juga memiliki Taman Nasional Ujung Kulon.

Tak hanya itu, Kabupaten Pandeglang juga memiliki tiga gunung dan sungai yang iconic seperti Gunung Karang, Gunung Pulosari, dan Gunung Aseupan. Sedangkan sungai yang ada di Pandeglang yakni Sungai Ciliman yang mengalir ke arah barat dan Sungai Cibaliung yang mengalir ke selatan.

Dilansir iNewsCilegon.id dari berbagai sumber, Pemerintahan Pandeglang sudah ada sejak tahun 1828. Saat itu, berdasarkan Staatsblad Belanda, Pandeglang merupakan bagian dari Kabupaten Serang.

Dalam aturan tersebut, Kabupaten Serang memiliki 11 kawedanan, salah satunya Kawedanan Pandeglang, yang terdiri dari dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pandeglang dan Kecamatan Cadasari.

Kemudian bentuk pemerintahan ini diubah melalui Staatsblad Nomor 73 Tahun 1874. Dalam aturan baru ini, Pandeglang resmi berstatus kabupaten. Aturan yang berlaku pada tanggal 1 April 1874 itu menyebutkan bahwa Pandeglang memiliki 9 distrik (kawedanan), antara lain:

1. Kawedanan Pandeglang

2. Kawedanan Baros

3. Kawedanan Ciomas

4. Kawedanan Kolelet

5. Kawedanan Cimanuk

6. Kawedanan Caringin

7. Kawedanan Panimbang

8. Kawedanan Menes

9. Kawedanan Cibaliung

Meski sudah berstatus kabupaten, namun Pandeglang saat itu masih menjadi bagian dari Karesidenan Banten. Baru kemudian pada tahun 1925, wilayah Pandeglang resmi menjadi kabupaten yang berdiri sendiri terpisah dari Karesidenan Banten.

Wilayah Pandeglang sebenarnya sudah dihuni sejak masa kejayaan Kesultanan Banten pada abad XVI. Hal itu dapat dibuktikan dengan catatan tentang asal-usul nama Pandeglang yang berlatar belakang Kesultanan Banten.

Disebutkan, bahwa Pandeglang merupakan singkatan dari Pandai Gelang, atau tempat tinggal tukang menempa gelang.

Cerita tentang Pandai Gelang ini berkaitan dengan meriam milik Kesultanan Banten yang bernama Si Amuk. Saat itu, Sultan Banten meminta pandai besi di wilayahnya untuk membuat gelang bagi Si Amuk, namun tidak ada yang mampu.

Hingga kemudian terdengar kabar ada seorang pandai besi di Desa Kadupandak, Pandeglang yang dikenal sakti. Maka Sultan pun meminta pandai besi di desa itu untuk membuatkan gelang untuk Si Amuk.

Ternyata orang tersebut berhasil membuatkan gelang seperti yang diinginkan Sultan Banten. Sejak saat itu, daerah tersebut dinamakan Pandai Gelang, yang seiring berjalannya waktu tereduksi menjadi Pandeglang.

Julukan Kabupaten Pandeglang adalah Kota Sejuta Santri, Seribu Ulama. Hal ini mengacu pada Banyaknya yayasan pondok pesantren yang dari dulu hingga kini, masih eksis dan bertahan dengan penguatan tradisi lokal yang mampu bertahan tanpa terkikis oleh perkembangan zaman.

Selain itu, di Pandeglang juga banyak bermunculan pondok pesantren baru baik tradisional maupun modern yang tetap mempertahankan esensi atau nilai dari pondok pesantren.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Cilegon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut