Pneumonia pada Anak
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada anak-anak di seluruh dunia. Mereka memperkirakan, 15% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun disebabkan oleh Pneumonia.
Secara global, Pneumonia membunuh lebih dari 740.000 anak di bawah 5 tahun pada tahun 2019. Jumlah ini lebih besar dari jumlah kematian akibat penyakit menular, seperti infeksi HIV, malaria, atau tuberkulosis.
Sementara di Indonesia, sekitar 14,5% kematian pada bayi dan 5% kematian pada balita setiap tahunnya, disebabkan Pneumonia.
Dikatakan Nora T. Siagian, Presiden Direktur Pfizer Indonesia, semua orang, siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, bisa terjangkit Pneumonia.
"Risiko Pneumonia semakin meningkat bagi anak di bawah 2 tahun dan lansia di atas 65 tahun. Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman lebih jauh tentang penyakit ini serta faktor risiko dan pencegahannya agar terhindar dari penyakit mematikan tersebut,” ujarnya.
Gejala Pneumonia pada Anak
Pada dasarnya, Pneumonia pada anak tidak hanya disebabkan oleh satu faktor. Pneumonia bisa diakibatkan oleh gabungan dari beberapa faktor seperti kekebalan tubuh, lingkungan (eksposur terhadap asap rokok dan polusi), dan bawaan penyakit paru sejak lahir.
Perlu digarisbawahi pula bahwa Pneumonia dapat menyerang anak yang sehat maupun anak-anak yang sudah memiliki penyakit bawaan.
Akan tetapi, risiko Pneumonia pada anak juga akan meningkat jika anak memiliki kondisi kesehatan seperti:
• Dibawah usia dua tahun
• Memiliki penyakit kronis pada jantung, paru-paru, dan ginjal
• Diabetes
• Terinfeksi HIV, pernah melakukan transplantasi organ atau memiliki kondisi masalah pada sistem kekebalan tubuh
• Menggunakan implan pada koklea
• Sindrom nefrotik
• Penyakit sickle cell
• Limpa rusak atau tidak ada limpa
• Kebocoran cairan serebrospinal (CSF)
Umumnya, gejala Pneumonia pada anak cukup bervariasi. Namun, Pneumonia pada anak biasanya ditandai dengan:
• Batuk berdahak
• Demam
• Sesak napas
• Radang tenggorokan
• Nyeri pada dada ketika batuk atau bernapas
• Tampak tarikan atau cekungan di dada bagian bawah saat bernapas
• Mual
• Tubuh yang menjadi mudah Lelah
• Infeksi telinga
Editor : Novita Sari