Selama kuliah di UNY Devita memperoleh bantuan pendidikan dari suatu Lembaga di kawasan tempat tinggalnya.
“Yang membuat saya amat bersyukur dan semakin percaya bahwa jalan keluar selalu ada selama kita yakin pada tindakan yang diambil. Lembaga tersebut selain memberikan saya bantuan finansial juga selalu memberikan bantuan psikologis seperti memberi semangat dan mendengarkan keluh kesah yang saya alami selama perkuliahan” kata Wiwik.
Saat semester tujuh, kata Wiwik, Devita memperoleh beasiswa dari Afirmasi Pendidikan Difabel yang membantunya dalam penyelesaian program studi.
"Beasiswa tersebut diperoleh selama 3 semester dan atas beasiswa tersebut ia tidak perlu memikirkan biaya untuk melunasi tagihan UKT yang termasuk golongan 4 atau sejumlah tiga juta seratus empat puluh lima ribu rupiah," katanya.
Devita mengatakan selama masa perkuliahan dirinya tidak menemui banyak kendala. Perasaan minder yang muncul terkadang adalah karena saya difabel. Namun, berkat kuliah di Pendidikan Luar Biasa inilah saya mengetahui dan memahami banyak hak-hak yang seharusnya diperoleh siswa.
"Saya memiliki teman-teman yang tulus berteman dengan saya tanpa memandang kondisi yang saya miliki, sehingga meskipun saya disabilitas dan bersekolah di sekolah umum, saya dapat memperoleh pendidikan dan dapat bersosialisasi dengan teman teman yang lain tanpa masalah” paparnya.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Devita masih mampu meraih indeks prestasi luar biasa dalam kelulusannya yaitu 3,5. Devita berharap kedepannya dapat segera memperoleh pekerjaan yang sesuai seperti masuk dapodik, ikut PPG dalam jabatan atau masuk PPPK.
Editor : Mohamad Hidayat