get app
inews
Aa Text
Read Next : Mudik Gratis Pemkot Cilegon Siap Angkut 2.160 Pemudik

Keren, Gadis Difabel Anak Buruh Katering Lulus dari UNY dengan IPK 3,5

Jum'at, 04 Maret 2022 | 15:59 WIB
header img
Devita Amalia Anggraini Lulus dari UNY Dengan IPK 3,5 (foto: uny.ac.id)

YOGYAKARTA, iNews.id - Menjadi mahasiswa berkebutuhan khusus tidak membuat Devita Amalia Anggraini minder untuk bisa meraih prestasi di kampusnya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Melansir dari situs uny.ac.id mahasiswa program studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan tersebut lulus dengan indeks prestasi (IPK) luar biasa yaitu 3,5.

Devita mengalami ketunadaksaan karena kecelakaan pada usia tumbuh kembang yang menyebabkan adanya kesulitan dalam mobilitas untuk dapat berjalan dengan normal.

"Pada awal usia sekolah dasar saya masih dapat berjalan tanpa alat bantu, namun seiring pertambahan usia terdapat perbedaan panjang antara kaki kanan dan kiri” papar Devita, Selasa (2/3/2022).

Awal menggunakan kruk Devita mengaku mengalami hambatan karena belum terbiasa, namun setelah menggunakan alat bantu tersebut selama belasan tahun membuatnya daoat mengontrol penggunaan kruk dengan baik.

Kemudian, untuk mendukung mobilitasnya yang tinggi saat kuliah Devita mulai menggunakan motor yang dimodifikasi

“Saya dapat mobilitas secara mandiri dengan adanya motor yang dimodifikasi sehingga dapat menunjang aktivitas saya” kata wanita kelahiran Yogyakarta, 24 Desember 1997 tersebut.

Alumni SMKN 7 Yogyakarta program studi akuntansi tersebut diterima di UNY melalui jalur seleksi mandiri ujian tulis satu tahun setelah lulus SMK atau gap year.

Anak pertama pasangan Wartadi seorang buruh katering dan Wiwik seorang ibu rumah tangga tersebut diterima di prodi Pendidikan Luar Biasa FIP UNY.

Selama kuliah di UNY Devita memperoleh bantuan pendidikan dari suatu Lembaga di kawasan tempat tinggalnya.

“Yang membuat saya amat bersyukur dan semakin percaya bahwa jalan keluar selalu ada selama kita yakin pada tindakan yang diambil. Lembaga tersebut selain memberikan saya bantuan finansial juga selalu memberikan bantuan psikologis seperti memberi semangat dan mendengarkan keluh kesah yang saya alami selama perkuliahan” kata Wiwik.

Saat semester tujuh, kata Wiwik, Devita memperoleh beasiswa dari Afirmasi Pendidikan Difabel yang membantunya dalam penyelesaian program studi.

"Beasiswa tersebut diperoleh selama 3 semester dan atas beasiswa tersebut ia tidak perlu memikirkan biaya untuk melunasi tagihan UKT yang termasuk golongan 4 atau sejumlah tiga juta seratus empat puluh lima ribu rupiah," katanya.

Devita mengatakan selama masa perkuliahan dirinya tidak menemui banyak kendala. Perasaan minder yang muncul terkadang adalah karena saya difabel. Namun, berkat kuliah di Pendidikan Luar Biasa inilah saya mengetahui dan memahami banyak hak-hak yang seharusnya diperoleh siswa.

"Saya memiliki teman-teman yang tulus berteman dengan saya tanpa memandang kondisi yang saya miliki, sehingga meskipun saya disabilitas dan bersekolah di sekolah umum, saya dapat memperoleh pendidikan dan dapat bersosialisasi dengan teman teman yang lain tanpa masalah” paparnya.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Devita masih mampu meraih indeks prestasi luar biasa dalam kelulusannya yaitu 3,5. Devita berharap kedepannya dapat segera memperoleh pekerjaan yang sesuai seperti masuk dapodik, ikut PPG dalam jabatan atau masuk PPPK.

Editor : Mohamad Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut