get app
inews
Aa Text
Read Next : Helldy Cuti Ikut Pilkada, Nana Supiana jadi Pjs Wali Kota Cilegon

Napak Tilas Geger Cilegon di Sumur Pandeglang, Pertempuran Terakhir Pejuang Cilegon Lawan Belanda

Rabu, 03 Agustus 2022 | 10:01 WIB
header img
Memperingati 134 tahun Geger Cilegon, warga Cilegon menggelar napak tilas perang antara warga Cilegon dengan Belanda pada tahun 1888. Foto: doc Bambang Iriawan Sutradara Film Geger Cilegon

CILEGON, iNewsCilegon.id – Memperingati 134 tahun Geger Cilegon, warga Cilegon menggelar napak tilas perang antara warga Cilegon dengan Belanda pada tahun 1888.  Napak tilas dilakukan ke Desa Sumur di Pandeglang karena tempat tersebut adalah lokasi pertempuran terakhir antara pejuang Cilegon dengan Belanda.

Napak tilas berlangsung pada 29 Juli 2022 alias 134 tahun setelah kejadian. “Ini peristiwa yang sangat bersejarah bagi warga Cilegon karena Cilegon pernah mengalahkan Belanda pada tahun 1888,” kata Bambang Irawan, Sutradara Film Geger Cilegon.

Bambang mengungkapkan peristiwa besar tersebut perlu diangkat lagi karena sangat membanggakan warga Cilegon tentang kisah kepahlawanan leluhurnya.

BACA JUGA:

Geger Cilegon: Bertempur Hingga Akhir, Fase Gerilya Pasukan Cilegon ke Banten Selatan

“Cilegon waktu sempat memerdekakan diri. Hanya karena ada sedikit masalah, serangan ke Serang yang menjadi pusat pemerintahan Belanda di Banten (Karesidenan Banten) tertunda. Belanda keburu mengirim pasukan dalam jumlah banyak dari Batavia,” tutur Bambang.

Atas terlaksananya napak tilas tersebut, Bambang mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Cilegon Helldy Agustian. “Dukungan Pak Helldy luar biasa, termasuk pada saat acara menyediakan kendaraan bus untuk napak tilas ini,” kata Bambang.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Bambang Irawan kepada Bapak TB Dikrie Maulawardhana (Asda III) dan Ibu Hj Tini Suwastini (Kabag Kebudayaan) atas dukungannya sehingga acara ini dapat berjalan lancar.

Kisah Geger Cilegon dan Pertemperuan Terakhir di Sumur Pandeglang

Setelah Cilegon dapat direbut dan dikuasai, kemudian direncanakan untuk merebut Serang, yang merupakan pusat pemerintahan Karesidenan Banten. Namun karena keterlambatan mengeksekusi, keburu datang bantuan pasukan Belanda dari Batavia.

Karena kalah persenjataan, akhirnya Cilegon pun dapat dikuasai lagi oleh pasukan Belanda, yang kemudian melakukan pengejaran dan penangkapan-penangkapan, yang mengakibatkan kelompok pejuang yang dipimpin oleh Haji Wasid pun akhirnya memilih bergerilya sampai ke Banten selatan.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut